Jelang Libur Nataru, Hampir 15 Persen Calon Pengunjung Agrowisata PTPN VIII Batalkan Kunjungan

 

Rancabali Tea Resort dengan fasilitas kolam renang air panas dan pemandangan yang eksotis dengan  udara sejuk dikelilingi hijaunya hamparan teh,  adalah salah satu yang di kelola Agro PTPN VIII.


WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG — Asisten Kepala Bidang Pemasaran Agro Wisata PTPN VIII, Algi Lunardi, mengatakan, hampir 15  persen calon pengunjung agro wisata PTPN VIII pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) membatalkan kunjungannya karena adanya aturan baru PPKM dari pemeritah.  Padahal sebelumnya mereka sudah melakukan booking jauh-jauh hari.

“Mungkin karena mereka tahu di medsos, membaca soal aturan baru Nataru dari pemerintah,” kata Algi, saat ditemui di Rancabali, Kabupaten Bandung, Rabu (8/12/2021).

Atas pembatalan kunjungan,  kata Algi, terpkasa pihak pengelola agrowisata harus mengembalikan uang mereka.

“Pesanan menjelang nataru, rata-rata konsumen sudah booking satu bulan sebelumnya. Terpaksa mereka cansel karena ada batasan PPKM. Kita kembalikan uang mereka sesuai aturan,” kata Algi.

Jadi, tutur Algi, aturan PPKM menjelag nanaturu sangat berdampak bagi agro wisata..

“Seminggu lalu kita ada vidio konfrens atau zoom mething yang dibuka Gubernur Jabar Bapak RK (Ridwan Kamil), bersama semua pengelola tempat wisata, termasuk dengan aparat, yaitu terkait Inmendagri 62/63 yang dikhususkan menjelang nataru,” kata Algi.

Dalam zoom meething itu, tutur Algi, ada  beberapa yang harus disosialisasikan.

“Ada beberapa perubahan aturan dari yang semula, sekarang diperketat lagi. Salah satunya penggunaan barkode peduli lindungi, karena hasil suvei beberapa pejabat pemerintah, itu hanya dipajang saja tidak digunakan secara maksimal. Ini nanti diedukasi oleh Satpol PP dan semua tempat wisata agar menggunakannya lebih baik lagi sebagai data base,” imbuhnya.

Untuk Nataru, ucap Algi, sudah ada Inmendagri, sehingga semua tempat wisata harus mengacu kepada Inmendagri tersehut. Dalam aturan itu sesuai kapasitas, yang diijinkan hanya 50 persen untuk penginapan dan kunjungan.

Menurutnya, di tempat agro wista PTPN VIII terdapat enam objek wisata. Yaitu Gunungmas, Rancabali, Malabar, Ciater, Sukawana dan Tenjoresmi Sukabumi.

Dari enam agro wisata itu, terdapat 103 unit fasilitas cottage atau penginapan dan satu kolam renang di Tirtakamira Malabar.

Asisten Kepala Bidang Pemasaran Agro Wisata PTPN VIII, Algi Lunardi.

Dari enam tempat itu, pihak pengelola menargetkan pendapatan pertahun sesuai RKP, diatas Rp 20 miliar. Namun munculnya pandemi, sangat berdampak terhadap pendapatan, sehingga target tidak tercapai. “Realisasinya dibawah RKP, yaitu hanya sekitar 60 persen,” aku Algi.

Algi mengemukakan, dari enam agrowisata PTPN VIII, yang paling potensial  kunjungan wisatanya, yaitu Gunungnas, Puncak, Bogor.

Agro wisata ini selalu dipadati pengunjung karena letaknya yang strategis, dekat dengan Ibu Kota Jakarta atau Jabodetabek. “Kemudian suasananya ketika masuk puncak dari semula panas menjadi dingin, dan kita di sana juga punya potensi alam kebun teh. Dibanding kebun teh yang lain, puncak punya kebun teh yang luas dan mempunyai daya tarik pengunjung,” kata Algi.

Lily Setia darma