Presiden Joko Widodo mengingatkan semua pihak untuk menghentikan perilaku korupsi. “Siapa pun, hentikan korupsi!” tegasnya menanggapi ditangkapnya Ketua DPD RI Irman Gusman oleh KPK.
Sementara Wapres Jusuf Kalla menyatakan proses hukum atas kasus Ketua DPD RI ini biarkan berjalan dan percayakan kepada KPK.
Mendagri Cahyo Kumolo, mengaku prihatin atas peristiwa Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK yang melibatkan Ketua DPD Irman Gusman.
Seperti diketahui, KPK melakukan OTT pada Sabtu dinihari (17/09) di rumah dinas Ketua DPD dengan menyita barang bukti uang sebesar Rp 100 juta dari tangan Irman Gusman. OTT itu sendiri, menurut Ketua KPK Agus Rahardjo, merupakan pengembangan dari kasus gula tak ber-SNI di Padang, Sumatera Barat.
Dalam OTT tersebut KPK menangkap suami istri XXS dan MMI serta WS ketika ketiganya baru saja masuk mobil yang diparkir di halan rumah dinas Ketua DPD. XXS belakangan diketahui adalah dirut CV SB. Suami istri pengusaha itu menyuap Irman Gusman dengan tujuan supaya Ketua DPD mengeluarkan rekomendasi untuk memperoleh kuota gula impor dari Bulog.
Pimpinan DPD RI, langsung mengeluarkan pernyataan sikap begitu KPK menetapkan Irman Gusman sebagai tersangka.
Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad menyatakan, kinerja DPD tidak akan terpengaruh atas ditangkapnya Irman Gusman. Bersama GKR hemas, dalam konferensi pers Sabtu malam, Farouk menyebut penangkapan terhadap Irman Gusman murni perbuatan individual, tidak terkait dengan lembaga (DPD RI)—red).
Banyak pihak menyesalkan Irman Gusman harus ditangkap KPK. Asri Annas, seorang anggota DPD mengaku tak seharusnya Irman Gusman berurusan dengan KPK. Sebagai salah seorang ketua Lembaga Negara, semestinya Irman menghindari perbuatan yang bisa menyeretnya ke pusaran korupsi.
Sementara itu Ketua Badan Kehormatan DPD RI AM Fatwa, mengaku terkejut atas OTT KPK terhadap Ketua DPD RI Irman Gusman. Namun demikian, Fatwa mengajak semua pihak untuk tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam kasus ini. — ombule