
BANDUNG — Warta Parahyangan
Kabupaten Bandung saat ini boleh dibilang masih minim tenaga pendidikan yang berklasifikasi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Salah satunya di kecamatan Pasirjambu. Dari 43 Sekolah dengan 290 ruang kelas hanya memiliki 230 tenaga PNS dan sekitar 300 tenaga honorer.

H. Ayep Sulaeman SP.d — Ketua Cabang Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung, mengatakan, dimomen peringatan HUT ke 72 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2017 menilai permasalahan paling penting saat ini lebih pada kurangnya tenaga guru yang mengajar di sekolah.
“Saat ini memang kekurangan tenaga guru, dari total sekolah yang ada di Pasijambu sebanyak 43 sekolah dengan jumlah ruang kelas 290 ruang. Sedangkan tenaga pendidik hanya sekitar 230, dan sekitar 200 guru honorer,” kata Ayep disela kegiatan gerak jalan dalam rangka HUT PGRI ke 72 di Kecamatan Pasirjambu, Kamis (23/11).
“Untuk tercapainya program peningkatan mutu Pendidikan, harus ditunjang dengan sarana prasarana dan yang sangat penting tenaga pendidik. Karena pendidikan sangat tergantung pada guru, kita akui apa yang dilakukan pemerintah kabupaten Bandung sedikit membantu dengan mengeluarkan Surat Penugasan (Sp) Bagi Guru Honor per Januari 2017 lalu,” aku H. Ayep
Dirinya berharap pemerintah pusat harus memberikan solusi terkait kekurangan guru di daerah dengan melakukan pengangkatan tenaga guru honor menjadi PNS, agar program peningkatan mutu pendidikan akan tercapai optimal.
Kemudian ia juga menyoroti masalah yang dihadapi para guru saat ini, dimana adanya berbagai kasus yang menjerat para guru ketika orangtua melaporkan guru ke pihak berwajib lantaran terjadi dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan guru. Padahal mungkin saja memang tindakan itu diberikan karena murid yang terlalu nakal, dan kemudian dibesar-besarkan.
“Semoga dengan semangat HUT ke 72 PGRI tahun 2017 ini, bisa memberikan motivasi kepada para tenaga pendidik agar lebih semangat melaksanakan pendidikan. Khususnya bagi tenaga honorer, walaupun belum ada kejelasan tentang pengakatan CPNS tidak mengurangi semangat dalam menjalankan tugas KBM,” pungkasnya
Ditemui berbeda, Drs. H. Yuyu Ruhiyat MS.i — Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kab. Bandung, mengatakan, secara global hitungan guru di Kabupaten memang masih kekurangan. Khususnya guru yang berstatus PNS, walaupun demikian kegiatan Belajar mengajar (KBM) masih berjalan normal karena terbantu oleh tenaga guru honorer.
“Data terakhir per oktober 2017 lalu, tercatat ada sekitar 10.912 tenaga pendidik yang tersebar di 31 kecamatan se Kabupaten Bandung,” jelas H. Yuyu saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (23/11)
Menurutnya kalau dihitung dari jumlah guru PNS dengan jumlah sekolah dan rombongan belajar (rombrel) khususnya masih kekurangan ribuan guru, karena secara pendataan tiap sekolah jumlah guru ada sekolah yang memiliki tenaga pendidik hanya dua atau tiga orang sedangkan ruang belajar ada enam.
“Idealnya jumlah guru ditiap sekolah disesuaikan dengan jumlah rombel atau satu ruang kelas 1 orang guru,” pungkasnya.
Lily Setiadarma