Kebun Raya Cibodas Diserbu Warga ‘Papajar’

Para pengunjung kebun raya Cibodas tampak sangat menikmati rekreasi mereka sambil bercengkerama dengan keluarga dan kerabat maupun teman.
Para pengunjung kebun raya Cibodas tampak sangat menikmati rekreasi mereka sambil bercengkerama dengan keluarga dan kerabat maupun teman.

WARTAPARAHYANGAN.COM

CIPANAS  — DUA pekan terakhir ini Kebun Raya Cibodas (KRC) di kawasan Cipanas, Puncak, Kabupaten Cianjur,  setiap harinya diserbu ratusan ribu pengunjung. Warga yang datang dari berbagai kota/kabupaten, seperti dari provinsi Banten, DKI, Jabar dan lainnya sengaja berkunjung ke Kebun Raya Cibodas untuk  rekreatif di samping ‘Papajar’, atau makan bersama bersama keluarga dan kerabat sekaitan dengan jelang memasuki bulan suci ramadhan.

Mereka datang ke Kebun Raya peninggalan penjajah Belanda itu menggunakan berbagai jenis kendaraan, menyebabkan ruas jalan menuju Kebun Raya Cibodas mulai Cimacan terpantau selalu padat bahkan macet total. Hari Senin kemarin (14/05) misalnya, kemacetan akibat banyaknya bus yang membawa wisatawan ke Kebun Raya Cibodas, kemacetan sudah terlihat mulai Puncak Pass dari arah Bogor dan Ciebureum dari arah Cianjur.

Anak-anak juga bisa naik kuda yang disediakan oleh pihak kebun raya sebagai bentuk fasilitas bagi para pengunjung KRC.
Anak-anak juga bisa naik kuda yang disediakan oleh pihak kebun raya sebagai bentuk fasilitas bagi para pengunjung KRC.

Papajar adalah tradisi makan bersama keluarga dan kerabat di alam terbuka seperti  di Kebun Raya Cibodas lazim dilakukan oleh masyarakat Cianjur, khususnya pada saat jelang memasuki bulan suci ramadhan. Namun bagi pengunjung dari luar daerah, berkunjung ke Cibodas tentunya bukan sekedar untuk makan bersama. Mereka juga didorong oleh keinginan menikmati alam terbuka berudara segar dan lingkungan asri.

Seperti diketahui,Kebun Raya Cibodas memiliki ribuan jenis tanaman termasuk yang usianya sudah ribuan tahun. Sehingga kawasan Kebun Raya Cibodas yang didirikan pada tahun 1852 oleh Johannes Elias Teijsmann sebagai cabang dari Kebun Raya Bogor di kaki Gunung Gede ini, juga disebut  Cibodas Botanical Garden – dan menjadi pusat penelitian para ahli botani.

Dengan curah hujan 2.380 mm per tahun dan suhu rata-rata 18 derajat Celsius, kebun botani ini dikhususkan bagi koleksi tumbuhan dataran tinggi basah tropika, seperti berbagai tumbuhan runjung dan paku-pakuan.

Para pengunjung bisa  langsung masuk ke kawasan KRC tanpa harus  turun dari kendaraan.Tentu setelah seluruh isi penumpang kendaraan  membayar tiket masuk ke KRC yang luasnya 84,99 hektar.

Tiket masuk Kebun Raya Cibodas sebesar Rp 16.500,- per orang (Rp 9.000 sesuai dengan PP Nomor 106 tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Rp 7.000 Retribusi masuk Objek Tujuan Destinasi Wisata Kabupaten Cianjur berdasarkan Peraturan Bupati Cianjur No. 6 Tahun 2017 dan Rp 500 Asusransi Jasa Raharja Putra ). Sedangkan untuk Tiket kendaraan roda dua Rp 5.000,- per motor dan tiket kendaraan roda empat Rp 16.000,- per mobil. Semua tiket tersebut sudah termasuk asuransi jasa raharja putera.

Salah satu taman di kebun raya Cibodas, asri dan memikat.
Salah satu taman di kebun raya Cibodas, asri dan memikat.

Selama ini, KRC hampir tak pernah sepi pengunjung, terutama pada hari-hari libur. Ia telah menjadi destinasi wisata unggulan dengan jumlah pengunjung jutaan orang pertahunnya.

ombule/berbagai sumber