WartaParahyangan.com
CIANJUR – Ketua Komite SDN Padasuka, Desa Padasuka, Kecamatan Cibinong, Cianjur selatan, Dede Rukman memberikan klarifikasi terkait pengutan dana kepada para orang tua murid untuk pengecoran halaman sekolah tersebut.
Pungutan dana sebesar Rp70 ribu/orang tua siswa dan Rp100 ribu bagi orang tua yang memiliki dua anak yang bersekolah di SDN Padasuka, sebagaimana ditulis di wartaparahyangan.com kemarin, merupakan hasil kesepakatan para orang tua siswa dalam musyawarah yang digelar oleh Komite Sekolah di SDN Padasuka, Senin (12/12/2022).
“Bahkan besaran iuran tersebut diputuskan oleh para orang tua siswa yang saat itu hadir dalam musyawarah yang kami selenggarakan, bukan ditentukan oleh pihak sekolah,” jelas Dede Rukman melalui sambungan telepon selular, Rabu (14/12/2022).
Dede mengungkapkan, rencana pengepluran (pengecoran) halaman sekolah itu berawal dari obrolannya dengan Kepala SDN Padasuka, Cecep Munaji, S.Pd., sekitar sepekan sebelumnya. Cecep menyebutkan keinginannya untuk membenahi halaman sekolah dengan cara diplur, karena bila hujan turun, halaman sekolah itu menjadi becek dan berlumpur.
Cecep pun saat itu menitipkan uang Rp4 juta kepada Ketua Komite Sekolah. Uang sebesar itu, menurut Cecep, disisihkan dari dana BOS yang diterima SDN Padasuka sebesar 10 persen, dan peruntukannya untuk pembenahan sekolah.
“Sebagai ketua Komite Sekolah, saya pun kemudian berinisiatif mengundang para orang tua siswa untuk bermusyawarah. Undangan diedarkan hari Sabtu (10/12/2022), dan pada saatnya musyawarah pada hari Senin, sekitar 95 persen orang tua siswa hadir,” tutur Dede.
Saat itu, lanjut Dede, disampaikan pada forum rapat bahwa ada uang Rp4 juta dari pihak sekolah yang bersumber dari dana BOS sebesar 10 persen. Uang ini untuk mengeplur halaman sekolah.
“Saya menawarkan kepada para orang tua/wali murid yang hadir, apakah untuk mengecor lapangan upacara ini menggunakan dana yang ada dulu, sedangkan kekurangan disumbang oleh orang tua murid, misalnya berupa pasir, atau bagaimana. Para orang tua yang hadir kemudian merinci kebutuhan biaya untuk mengecor halaman sekolah seluas 18×12 meter tersebut. Hasilnya, dana yang dibutuhkan sekitar Rp12 juta. Jadi masih ada kekurangan sekitar Rp8 juta,” papar Dede.
Menurut Dede, akhirnya disepakati dalam musyawarah bersama itu bahwa untuk memenuhi kekurangan biaya tersebut diperoleh dari sumbangan orang tua siswa dengan besaran yang sama, yakni Rp70 ribu/orang tua, dan bagi orang tua yang memiliki dua anak Rp100 ribu.
“Para peserta rapat saat itu juga meminta agar dibentuk kepanitian untuk mengerjakan pengecoran halaman sekolah,” kata Dede seraya menyebutkan, sejak disepakati, dana yang terkumpul baru Rp380 ribu. Sedangkan pengecoran direncanakan dimulai tanggal 23 Desember 2022, bersamaan dengan mulai liburnya murid SDN Padasuka pada semester ganjil tahun ini.
Sementara itu, Kepala SDN Padasuka, Cecep Munaji, S.Pd., menjelaskan awalnya kedatangan Komite Sekolah dan menanyakan bagai mana keberadaan sekolah, termasuk soal lapangan upacara yang kotor dan becek bila musim hujan tiba.
Saat itu Cecep menyampaikan, pihak sekolah hanya mempunyai anggaran sebesar Rp4 juta, itupun diambil dari dana BOS sebesar 10 persen untuk pemeliharaan sekolah.
“Kalau pun mau digunakan untuk pengecoran lapangan upacara, ya secukupnya saja. Kalau Pak Ketua Komite mau musyawarah dulu dengan para orang tua, silahkan saja,” ujar Cecep saat dihubungi melalui sambungan telepon selularnya, Rabu (14/12/2022).
Masih kata Cecep, seandainya ada masalah, pengecoran halaman itu jangan dikerjakan, karena ini sebagai dana pemeliharaan sekolah. “Tapi Ketua Komite saat itu mengatakan mudah-mudahan orang tua/wali murid setuju dan ini akan dimusyawarahkan,” ujar Cecep.
Jadi, katanya lagi, pihak sekolah sebenarnya hanya mengetahui, tapi soal meminta sumbangan kepada orang tua/wali murid, tidak ikut campur.
Lily Setiadarma