Komunitas Ambulance Pacira Rayakan Anniversary ke-5, Berkomitmen Mendukung Pelayanan Kesehatan

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Komunitas Ambulance Pacira (Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali) merayakan hari jadinya yang ke-5 dengan meriah di aula Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu (19/1/2025).

Dalam acara itu hadir sekitar 100 peserta, termasuk driver ambulance, dewan penasehat, tim medis ambulance, Puskesos, dan relawan pengawalan ambulance. Juga sebanyak 35 unit armada ambulance hadir memenuhi halaman Desa Sukawening dan RSUD Pacira, sehingga suasana menjadi semakin semarak.

Anggota komunitas dari berbagai wilayah di Kecamatan Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali (Pacira) itu turut menghadiri acara ini. Kehadiran mereka mencerminkan solidaritas dan kebersamaan dalam mendukung pelayanan kesehatan masyarakat.

Sebagai bentuk apresiasi, Ketua Dewan Penasehat Diver Ambulance Pacira, H. Ruswan Bukhori, yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Sugihmukti, menyampaikan penghargaan kepada para driver ambulance atas dedikasi mereka.

Dalam sambutannya, Ruswan menyoroti pentingnya dukungan pemerintah untuk para pejuang amal kebaikan ini. “Para driver ambulance telah berjibaku menyelamatkan warga di desa-desa,” katanya.

Sebagai kepala desa, lanjut Ruswan, dirinya merasa sangat terbantu dengan keberadaan mereka. Oleh karena itu, pihak berharap pemerintah daerah memberikan perhatian lebih, baik dalam bentuk fasilitas maupun dukungan lainnya, agar akses kesehatan di wilayah pedesaan dapat lebih mudah diakses.

Selain itu, ia juga mendorong sinergi antara pemerintah desa dan pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran pelayanan kesehatan. Ia juga secara khusus mengajak instansi terkait untuk mengatasi kendala yang dihadapi para pelaku jasa kemanusiaan itu.

Hamdani Sukmana, Dewan Penasehat lainnya, yang juga Kepala Desa Sukawening, memberikan pesan motivasi kepada para driver ambulance. “Kami berharap para driver ini senantiasa bekerja keras, cerdas, dan ikhlas dalam menjalankan tugasnya. Mudah-mudahan mereka diberi kesehatan, kesuksesan, dan keselamatan oleh Allah SWT. Fokus dan keikhlasan adalah kunci dalam membawa pasien ke rumah sakit,” tuturnya.

Hamdani juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan selama bertugas agar pelayanan kepada masyarakat berjalan lancar.

Ketua Driver Ambulance Pacira, Isep Nurholis, menjelaskan bahwa acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sarana menyampaikan aspirasi. Salah satu kendala utama yang mereka hadapi adalah ketidakaktifan BPJS pasien tanpa pemberitahuan.

“Masalah ini sering menghambat pelayanan di rumah sakit,” katanya. Oleh sebab itu, melalui acara ini, Isep berharap pihak terkait dapat menerima informasi mengenai kendala-kendala tersebut dan memberikan solusi yang tepat untuk mendukung kelancaran tugas driver ambulance di lapangan.

Komunitas Ambulance Pacira mendapat dukungan dari komunitas tetangga seperti ABK, FSAI, dan BIDKES Kabupaten Bandung. Kehadiran mereka tidak hanya memeriahkan acara, tetapi juga mempererat hubungan antar komunitas yang memiliki misi serupa, yaitu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan berbagai tantangan dapat teratasi lebih efektif.

Perwakilan driver ambulance, Cucu Cunarya dan Wawan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Ambulance Pacira Community yang ke-5. Ia berharap komunitas ini tetap solid dan terus membantu masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan akses kesehatan mendesak.

“Kami juga berharap pemerintah meningkatkan pelayanan di rumah sakit agar lebih cepat dan responsif, khususnya untuk kasus-kasus darurat,” ujarnya. Selain itu, ia menekankan pentingnya koordinasi antara komunitas dan pemerintah agar layanan kesehatan dapat berjalan optimal.

Peringatan anniversary ini menjadi momen penting bagi seluruh anggota Komunitas Ambulance Pacira untuk merefleksikan perjalanan lima tahun mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan. Solidaritas, keikhlasan, dan semangat untuk melayani masyarakat menjadi nilai utama yang terus dijaga.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, dap memperkuat peran mereka dalam membantu masyarakat, bahkan dapat menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan di pedesaan.

Lily Setiadarma