Kwaran Katapang Gelar Outdoor Pembina Pramuka KMD Angkatan ke-317 di Villa Bukit Blisung Cimaung

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Kwartir Ranting (Kwaran) Katapang menggelar kegiatan Outdoor Pembina Pramuka Kursus Mahir Tingkat Dasar (KMD) Angkatan ke-317 di Villa Bukit Blisung, Malasari, Kampung Ganjen, Desa Malasari, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini berlangsung Kamis-Sabtu (13-15/2/2025).

Ketua Kwaran Katapang, Euis Nurjana, S.Pd., MM.Pd., menjelaskan kegiatan outdoor ini merupakan kelanjutan dari sesi indoor yang telah dilaksanakan sebelumnya di SDN Juntigirang 3 dan 4 pada 6-8 Februari 2025. Kini, mereka melanjutkan sesi outdoor untuk menerapkan secara langsung berbagai materi yang telah dipelajari di dalam kelas.

“Di sini, peserta mempraktikkan berbagai keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya, mulai dari mendirikan tenda, memasak di alam terbuka, hingga membuat resume materi yang telah diberikan. Semua dilakukan langsung di lapangan agar mereka lebih memahami dan menguasai keterampilan yang dibutuhkan sebagai pembina Pramuka,” ujar Euis Nurjana.

Ia menyebutkan, pemilihan lokasi di tempat ini bukan tanpa alasan. Villa Bukit Blisung menawarkan pemandangan alam yang indah serta fasilitas yang memadai. Area perkemahan yang luas, aula yang nyaman, mushola, serta fasilitas sanitasi yang baik menjadi faktor pendukung yang memperlancar kegiatan ini.

Euis berharap, kegiatan ini dapat mencetak pembina Pramuka yang memiliki keterampilan mumpuni dalam membimbing peserta didik. Dengan adanya pengalaman langsung di alam terbuka, para pembina diharapkan lebih siap dalam menghadapi berbagai situasi di gugus depan masing-masing.

Ketua Pelaksana, Yayah Komala Sari, S.Pd., MG., menyebutkan kegiatan tersebut bertujuan untuk membentuk pembina pramuka yang tangguh dan siap menghadapi berbagai kondisi di alam terbuka. Karena itu, peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga harus menghadapi langsung kondisi di lapangan.

“Kegiatan ini benar-benar dirancang untuk memberikan pengalaman nyata. Mereka harus mendirikan tenda sendiri, layaknya seorang peserta didik di gugus depan. Sebelum membimbing anak-anak Pramuka, para pembina harus lebih dulu menguasai keterampilan dasar ini. Dari total peserta, ada 38 orang yang aktif mengikuti kegiatan ini,” jelas Yayah Komala Sari.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, panitia menghadirkan enam narasumber yang berasal dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Cabang (Pusdiklatcap) Parahyangan, Kabupaten Bandung. Salah satu di antaranya adalah Kapinsus Usep Iwan Pandiana yang bertindak sebagai pemateri sekaligus pendamping.

“Saya berharap seluruh peserta KMD Angkatan ke-317 mampu menerapkan serta merefleksikan ilmu yang mereka dapatkan selama kegiatan ini, sehingga mereka bisa menjadi pembina yang lebih kompeten di sekolah masing-masing,” tambahnya.

Pelatih Penggalang KMD, Tatang Koemawan, S.Pd., didampingi Kapinsus Usep Iwan Pandiana menjelaskan bahwa kurikulum dalam kursus ini dirancang dengan total 72 jam pelajaran. Materi tersebut mencakup berbagai aspek penting yang harus dikuasai oleh seorang pembina pramuka.

“Pada hari pertama sesi outdoor ini, peserta mempelajari tata laksana perkemahan dan ragam upacara penggalang. Mereka juga mendapatkan materi tentang keterampilan penggalang, organisasi dan administrasi, serta postur pembina. Semua materi ini disampaikan dalam bentuk praktik langsung agar lebih mudah dipahami dan diterapkan,” ujar Tatang.

Pelatih Penggalang KMD saat memberikan materi praktik morse, Kamis (13/2//2025). Foto Lily Setiadarma.

Kegiatan akan terus berlangsung selama tiga hari ke depan dengan berbagai materi tambahan. Pada hari kedua, peserta akan mempelajari teknik bertahan di alam terbuka serta pengelolaan kegiatan kepramukaan. Kemudian, pada hari terakhir, mereka akan mengikuti sesi evaluasi dan penutupan.

Salah satu peserta, Sari Kurnia, S.Pd.i., yang berasal dari Regu Mohamad Toha, mengungkapkan rasa bahagianya bisa mengikuti kegiatan ini. Ia merasa mendapatkan banyak ilmu serta pengalaman berharga yang akan sangat berguna saat kembali ke gugus depannya.

Ia juga mengapresiasi para pelatih yang sangat sabar dan bersahabat dalam memberikan materi. Dengan metode pembelajaran yang interaktif, peserta merasa lebih mudah memahami dan mengaplikasikan materi yang diberikan.

Lily Setiadarma

Leave a Reply