WartaParahyangan.com
BANDUNG – Bumi Perkemahan (Buper) Ranca Upas di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, menjadi salah satu tempat favorit bagi wisatawan dalam mengisi libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Kawasan wisata alam yang berada di dataran tinggi Bandung selatan itu mencatat peningkatan kunjungan sejak awal masa libur panjang. Mereka memanfaatkan libur akhir tahun untuk menikmati udara sejuk pegunungan dan suasana hutan pinus yang masih alami.
Selain itu, daya tarik utama berupa penangkaran rusa, menjadi magnet bagi pengunjung dari berbagai daerah. Di kawasan ini, pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan rusa jinak. Mereka memberi makan, berfoto, dan menikmati suasana alam terbuka. Aktivitas tersebut menjadi pengalaman yang jarang ditemukan di kawasan wisata lain.
Ranca Upas juga menyediakan berbagai fasilitas penunjang wisata. Pengelola menghadirkan area camping, onsen air panas alami, wahana outbound, flying fox, serta Teras Kopi Upas sebagai pusat kuliner. Melalui fasilitas tersebut, Ranca Upas menyasar wisatawan keluarga, komunitas, hingga pencinta alam.
Site Manager Ranca Upas, Jaka Ismawijaya, menjelaskan bahwa pihak pengelola telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk menyambut libur Natal dan Tahun Baru. Persiapan tersebut mencakup kesiapan lapangan, penataan kawasan, serta pengaturan lalu lintas internal.

“Kami fokus pada persiapan lapangan dan pengaturan arus lalu lintas di dalam kawasan. Kami juga menambah pos tiket agar proses masuk pengunjung berjalan lebih cepat,” kata Jaka, Jumat (26/12/2026).
Menurut Jaka, tren kunjungan wisatawan menunjukkan peningkatan dibandingkan hari biasa. Meski demikian, lonjakan pengunjung belum mencapai puncak pada hari tersebut. “Jika dibandingkan hari normal, jumlah pengunjung naik sekitar 10 persen. Sampai jam ini, kami mencatat 584 kunjungan,” ujarnya.
Ia memprediksi puncak kunjungan akan terjadi pada akhir pekan dan hari-hari tertentu selama libur panjang. Oleh karena itu, pihak pengelola terus memantau kondisi lapangan secara berkala.
“Kami memperkirakan puncak kunjungan terjadi pada Sabtu, Minggu, dan Selasa. Untuk hari ini, kami menargetkan minimal 1.500 pengunjung,” jelas Jaka.
Di tengah meningkatnya jumlah wisatawan, pengelola Ranca Upas memastikan tidak menaikkan harga tiket selama periode libur Nataru, ini untuk menjaga kenyamanan dan kepercayaan pengunjung. “Harga tiket tetap sama. Tiket masuk kawasan Rp28.000 per orang, sedangkan tiket camping Rp44.000,” katanya.

Selain tiket masuk utama, pengunjung dapat menikmati berbagai wahana tambahan dengan tarif terpisah. Pengelola menyediakan kolam renang, panahan, ATV, sepeda listrik, dan wahana berkuda di dalam kawasan.
“Penangkaran rusa dan camping tetap menjadi ikon utama Ranca Upas. Dua aktivitas ini paling diminati pengunjung,” ujar Jaka.
Ia menghimbau kepada seluruh wisatawan agar selalu mengutamakan keselamatan. “Kami mengingatkan pengunjung agar selalu berhati-hati di jalan. Semoga pengunjung menikmati liburan dengan aman dan pulang ke rumah masing-masing dengan selamat,” katanya.
Peningkatan kunjungan wisatawan turut berdampak pada aktivitas ekonomi di dalam kawasan. Teras Kopi Upas, salah satu area kuliner favorit, mengalami lonjakan pengunjung selama libur akhir tahun.

Karyawan Teras Kopi Upas, Delvila Nurahmadiani Runtu, mengatakan bahwa suasana libur Nataru membawa dampak positif bagi operasional usaha. “Saya bekerja sebagai casual di Palawi dan Teras Kopi Upas. Selama libur Nataru ini, pengunjung ramai sekali,” ujarnya.
Delvila menyebutkan beberapa menu yang paling diminati pengunjung. Menurutnya, wisatawan tidak hanya mencari minuman, tetapi juga suasana. “Menu yang paling laris antara lain pisang goreng param dan kopi kabut cheese foam. Pengunjung juga suka karena suasananya sejuk,” jelas Delvila.
Ia menyebutkan pengunjung datang dari berbagai daerah. Oleh sebab itu, pihak pengelola kuliner menyiapkan stok dan pelayanan sejak jauh hari. “Kami menyiapkan stok makanan dan minuman lebih awal. Kami ingin memastikan semua pengunjung mendapatkan pelayanan terbaik,” katanya.
Keramaian juga terlihat di area wahana permainan. Petugas tiket wahana, Sandi Permana, menjelaskan bahwa Ranca Upas menyediakan berbagai wahana keluarga dan anak-anak.
“Di sini ada taman kelinci, spot foto, mini playground, trail mini, ATV, panahan, sepeda gantung, flying fox, dan fine ball,” ungkap Sandi.

Untuk mengakses area wahana, pengunjung membayar tiket tambahan sebesar Rp11.000 per orang. Tiket tersebut sudah mencakup akses ke taman kelinci, spot foto, dan mini playground. Sementara itu, wahana lain menerapkan tarif terpisah.
Antusiasme wisatawan juga terlihat dari pengunjung luar daerah. Putri, wisatawan asal Subang, mengaku sengaja memilih Ranca Upas untuk mengisi libur panjang. “Kami liburan long weekend. Kami ingin liburan seru sambil melihat rusa,” ujarnya.
Putri juga mengapresiasi kemudahan layanan digital yang disediakan pengelola. “Kami membeli tiket secara online lewat website. Prosesnya praktis dan cepat,” tambahnya.
Pengunjung lain, Aufa dan Hiyal, asal Tangerang, menikmati suasana santai di Teras Kopi Upas. “Kami datang untuk jalan-jalan. Suasananya adem, bersih, dan nyaman,” kata mereka.
Lily Setiadarma











