wartaparahyangan.com
BANDUNG – Memasuki musim hujan ini Pemerintahan Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya kemungkinan terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor dan pergerakan tanah.
Imbauan itu disampaikan Camat Pasirjambu Nia Kania, S.PT., M.I.L, menyusul adanya beberapa bencana alam yang terjadi di wilayah Kecamatan Pasirjambu dalam beberapa hari ini.
“Memasuki musim hujan ini tingkat kerawanan bencana hidrometeorologi di Kecamatan Pasirjambu relatif tinggi, terutama untuk bencana alam longsor, dan angin kencang tingkat kejadiannya relatif tinggi dibanding daerah-daerah yang lain,” ujar Nia ketika ditemui di kantornya, Selasa (12/11/2024).
Menurut Nia, Kecamatan Pasirjambu itu khas karena secara wilayah konturnya itu lereng-lereng bukit, sehingga kemungkinan terjadinya longsor atau pergerakan sangat besar.
Karena itu, kata Nia, ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, masyarakat harus waspada. “Pasang mata, pasang telinga, lihat sekeliling, jangan sampai hal yang tidak kita inginkan terjadi, seperti bencana longsor. Bahkan sebaiknya ketika terjadi hujan deras, warga yang tinggal di rumah-rumah rawan longsor, segera mengungsi untuk menghindari korban jiwa atau hal-hal buruk lainnya,” harap Nia.
Ia menyebutkan, dari 10 desa yang ada di Kecamatan Pasirjambu, 9 desa bisa dikategorikan sebagai wilayah rawan longsor, terutama lagi Desa Sugihmukti, Margamulya, Cukanggenteng dan Cibodas.
Nia mencontohkan bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Pamandian, Desa Sugihmukti, belum lama ini. Beberapa rumah rusak dan lainnya terancam tertimbun tanah akibat bencana longsor tersebut.
“Di Kampung Pemandian itu ada satu titik yang perlu segera dibangun Tembok Penahan Tanah (TPT). Kalau tidak, dikhawatirkan akan jatuh korban jiwa bila terjadi longsor susulan. Informasi dari Kepala Desa Sugihmukti, bila terjadi longsor, maka longsoran tanah akan menimpa pemukiman penduduk yang dihuni 100 KK dengan jumlah jiwa sekitar 400-500 orang,” tutur Nia.
Pemerintah Desa Sugihmukti, lanjut Nia, sudah mengusulkan pembangunan TPT kepada kepada DPUTR Kabupaten Bandung. “Mudah-mudahan Pak Kadis PUTR secepatnya mengabulkan usulan tersebut, sehingga tidak terjadi hal-hal buruk,” katanya.
Selain di Desa Sugihmukti, bencana tanah longsor juga terjadi di Desa Cukanggenteng, mengakibatkan beberapa rumah rusak. Tapi sejauh ini tak ada korban jiwa, naik longsor di Sugihmukti maupun Cukanggenteng.
Sedangkan bantuan bagi warga terdampak di dua desa tersebut sudah diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Bandung melalu Kecamatan Pasirjambu.
Lily Setiadarma