Kunjungan ke Objek Wisata Diprediksi Bakal Meningkat Pada Momentum Lebaran

WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG – Cluster Manager Ciwidey, Trisna Mulyana mengatakan bahwa saat lokasi wisata dibuka maka diprediksi akan ada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan.
“Ketika lokasi wisata dibuka ya kemungkinan ada peningkatan, lebaran kemarin kan memang sangat zero banget, karena ditutup dan tidak ada aktivitas. Sekarang punya harapan dengan pola seperti itu, mudik dilarang tapi lokasi wisata buka,” ujar Trisna saat dihubungi wartawan via telepon, Minggu (18/4).
Oleh karena itu, aturan pembukaan wisata disambut baik meski di sisi lain ada larangan mudik. Pada saat nanti pelaksanaan wisata libur lebaran, protokol kesehatan akan terus dimaksimalkan mengingat kondisi yang masih dalam pandemi Covid 19. Selain itu, semua karyawan objek wisata juga sudah menjalani vaksinasi Covid 19.
“Kalau persiapan yang prokes kita sudah dilakukan. Untuk persiapan barangkali nanti ada kenaikan kunjungan secara internal pihak perhutani menyiapkan seluruh pegawainya untuk menjalani vaksinasi Covid 19, menyiapkan sarana unit care, kita aktifkan pengawasan di beberapa titik untuk pemantauan 3 M (memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan,” tutur Trisna.
Selama bulan suci Ramadan, Trisna mengungkapkan, tidak ada perubahan waktu operasional objek wisata. Jadi objek wisata yang berada di bawah naungan Perhutani tetap buka dari pukul 07.00 WIB hingga 16.00 WIB. Namun sayangnya disaat bulan ramadan ini jumlah kunjungan berkurang drastis.
“Perhari yang datang ke Kawah Putih aja sekitar 50 sampai 100 orang, padahal kalau hari biasa bisa mencapai 400 sampai 500 orang,” jelas Trisna.
Penurunan kunjungan wisatawan saat bulan Ramadan merupakan hal biasa, karena di tahun-tahun sebelumnya juga seperti itu. Kata Trisna, mungkin masyarakat mengurangi aktivitasnya di luar rumah, ditambah adanya pandemi Covid 19 yang membuat pemerintah mengeluarkan aturan pembatasan kegiatan.
“Karena bulan Ramadan, jadi lebih baik melakukan aktivitas di dalam rumah, ataupun ada penyebab, barangkali ini baru dugaan saya, daya beli masyarakat yang berkurang karena dia lebih mempersiapkan sembako atau persiapan lebaran,” pungkas Trisna.
Lily Setiadarma