PDAM Tirta Raharja Ingatkan Pelintas Jalan Pasirjambu-Soreang Ekstra Hati-hati

Manajer Junior Humas Perumda Air Minum Tirta Raharja Sri Hartati, didampingi staf Humas Harry Faisal.

WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG – Masyarakat pengguna jalan raya antara Pasirjambu-Soreang diingatkan untuk ekstra hati-hati, terutama pada malam hari.
Manajer Junior Humas Perumda Air Minum Tirta Raharja, Sri Hartati, didampingi  Harry Faisal, secara khusus mengingatkan soal tersebut sekaitan kejadian pengendara sepeda motor terjatuh dan kemudian terpental dan korban mengalami luka pada bagian tangan dan kakinya.

INILAH penampakkan ruas jalan berlubang-lubang karena pihak pemborong yang mengerjakan galian pemasangan pipa PDAM Tirta Raharja, di antaranya di daerah Cukanggenteng, Pasirjambu tidak merapikannya kembali. Foto diambil Kamis (15/04/20).

Kejadian Rabu (15/04/20) itu, menurut warga akibat pihak PDAM yang disebutnya tetap membiarkan bekas galian proyek instalasi PDAM Tirta Raharja, yaitu Proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gambung. Proyek tersebut saat ini menyisakan lobang-lobang di antaranya di sepanjang jalan raya  Pasirjambu – Soreang.

ARTIKEL LAIN: Bupati Dadang Naser Dukung PSBB di Bandung Raya

Atas tudingan yang dialamatkan warga kepada PDAM Tirta Raharja itu, Tati – sapaan akrab Manajer Junior Humas Perumda Air Minum Tirta Raharja Sri Hartati, menampik disebut sebagai pihak yang bersalah. Pasalnya, kata Tati, pembangunan SPAM Gambung sudah diselesaikan sejak tahun 2018, sehingga penyediaan air minum di Desa Sadu sudah bisa dioperasikan walaupun belum maksimal.

BACA JUGA: Peduli Dampak Covid-19, Himpunan Pengusaha Galian Pasir Bantu Modal Warung

“Tetapi jika dari pembangunan tersebut menghasilkan dampak terhadap infrastruktur disekitarnya, maka hal tersebut merupakan tanggung jawab DPUTR Kabupaten Bandung. Dalam hal ini PDAM Tirta Raharja sudah memberikan dana untuk pengerjaan perbaikan jalan kepada DPUTR,” katanya. Dengan demikian, perbaikan jalan atau galian bekas proyek instalasi PDAM itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab DPUTR, karena sudah kami berikan dananya,” ungkap Hj.Tati, Kamis (16/4/2020).

Selanjutnya Hj, Tati menganjurkan, warga sekitar atau pengguna jalan yang merasa terdampak oleh kondisi sekarang idealnya melapor ke pemerintah terdekat, paling tidak ke aparat pemerintahan desa setempat.

Lily Setiadarma