Pemangku Kepentingan Sebut Penulisan Nama RSUD Otto Iskandar Dinata, Salah!

Penampakan RSUD Oto Iskanda Di Nata yang belum lama ini diresmikan penggunaannya oleh Bupati Bandung Dadang Nasser.

WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG – Keluarga ahli waris Oto Iskanda Di Nata menyatakan tidak tahu menahu soal penamaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Otto Iskandardinata yang belum lama ini diresmikan penggunaannya oleh Bupati Bandung Dadang Nasser. Dalam hal ini, katanya tidak ada komunikasi sama sekali antara Pemkab Bandung dengan keluarga ahli waris.

Penulisan nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Otto Iskandardinata itu sendiri dinilai salah.

Ketua Gerakan Pilihan Sunda Andri Perkasa Kantaprawira mengatakan, pasca peresmian RSUD tersebut, ia dihubungi seseorang dari pihak pemangku kepentingan dari pahlawan Nasional Oto Iskandar Di Nata itu.

Andri mengungkapkan, orang tersebut sebenarnya menyambut baik penamaan RSUD itu dengan nama Oto Iskandar Di Nata. Namun sayangnya, penulisan “OTTO ISKANDARDINATA” tidak tepat. Karena berdasarkan berbagai literatur sejarah dan pengakuan ahli waris dari Pahlawan Nasional itu nama yang benar adalah Oto Iskandar Di Nata.

“Kami tidak tahu jelas proses pemilihan nama itu seperti apa. Namun setelah peresmian, pemangku kepentingan merasa itu ada yang salah dalam penulisan namanya,” kata Andri saat dihubungi, Jumat (29/1/2021). Menurutnya, kalau ada tim seleksi dan ada sejarawan, tentunya tidak akan sampai salah tulis nama.

Selain kesalahan dalam penulisan nama, kata Andri, selama ini pihak pemangku kepentingan sama sekali tidak dilibatkan. Padahal, meskipun nama Oto Iskandar Di Nata itu telah menjadi nama yang familiar dan seolah sudah menjadi milik publik, namun tetap ada pihak pihak pemangku kepentingan atas nama tersebut.

“Seharusnya agar tidak terjadi kesalahan dan menjaga hubungan yang baik, sebelum diumumkan lakukan dulu verifikasi. Toh, sebenarnya pihak pemangku kepentingan juga mengapresiasi dan merasa bangga, terutama keluarga ahli warisnya, bahwa Oto Iskandar Di Nata dijadikan nama gedung pelayanan kesehatan rakyat. Karena memang Oto adalah pejuang nasional yang hidupnya diabdikan untuk membela rakyat kecil termasuk membangun koperasi melawan rentenir,” tutur Andri.

Andri melanjutkan, pihak pemangku kepentingan berharap, Pemkab Bandung memperbaiki kesalahan penulisan nama tersebut. Termasuk jika penulisan nama tersebut sudah menjadi akta hukum, sebaiknya segera diubah.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Bandung Dadang M Naser meresmikan RSUD Oto Iskandar Di Nata, di Jalan Raya Oto Iskandar Di Nata (Jalan Gading Tutuka) Soreang. Rumah sakit yang dibangun dengan dana APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp 320 miliar tersebut digadang gadang sebagai rumah sakit daerah termegah di Indonesia.

Lee