WartaParahyangan.com
BANDUNG – Pemerintah Desa Nengkelan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, menggelar bimbingan teknis (bimtek) penanganan dan penanggulangan kebakaran di Aula Kantor Desa Nengkelan, Kamis (31/7/2025).
Bimtek tersebut bekerja sama dengan UPTD Pemadam Kebakaran Ciwidey (PACIRA). Pemerintah desa mendanai kegiatan ini melalui Dana Desa Tahap I Tahun 2025 sebesar Rp10 juta.
Sebanyak 60 peserta mengikuti pelatihan ini. Mereka terdiri dari ketua RT/RW, Karang Taruna, kader PKK, tokoh masyarakat, dan unsur kelembagaan lainnya di Desa Nengkelan.
Sekretaris Desa Nengkelan, Muhamad Nurdin Hidayat, S.Kom., menyampaikan bahwa kegiatan ini merespons kondisi nyata. Desa Nengkelan sudah mengalami dua kejadian kebakaran pada tahun sebelumnya. “Kami gelar Bimtek ini karena desa kami tergolong rawan kebakaran,” ujarnya.
Karena itu, lanjut Nurdin, desa perlu membekali warga dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi kebakaran, dengan mengundang lembaga-lembaga masyarakat, termasuk perangkat desa.
“Melalui simulasi ini, warga belajar cara menangani kebakaran sebelum petugas pemadam tiba. Ini sangat penting untuk mencegah kerugian besar,” katanya.
Pemerintah desa juga berencana menganggarkan pembelian alat pemadam ringan pada tahun 2026. Harapannya, setiap RW memiliki perlengkapan dasar untuk tindakan awal jika kebakaran terjadi.
Komandan Regu Pos Damkar Ciwidey, Nurman Numbara, memimpin pelatihan teknis dan simulasi kebakaran. Ia menekankan pentingnya pencegahan, terutama dalam membuka lahan pertanian atau pekarangan.
“Warga harus menghentikan kebiasaan membakar lahan. Sekarang sudah ada larangan dan sanksinya jelas,” tegasnya.
Nurman menjelaskan bahwa pembakaran lahan bisa memicu kebakaran besar. Ia mengingatkan bahwa musim kemarau kali ini cukup ekstrem, sehingga risiko kebakaran meningkat.
“Kami harap masyarakat lebih waspada. Jangan membuka lahan dengan api, karena bisa berdampak hukum,” ujarnya.
Pelatihan ini juga mencakup praktik memadamkan api akibat kebocoran gas dan korsleting listrik rumah tangga. Setiap peserta mencoba langsung teknik dasar pemadaman api.
“Alhamdulillah, masyarakat cukup antusias. Mereka mengikuti simulasi dengan baik dan memahami langkah-langkah penanganannya,” ujar Nurman.
Sekretaris Kecamatan Ciwidey, Panpan Risvan Cristiana, S.IP., M.Si., memberikan apresiasi atas inisiatif Desa Nengkelan. Ia menyatakan bahwa mitigasi bencana sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
“Kami mendukung penuh kegiatan ini. Langkah Kepala Desa sangat konkret dan menyentuh langsung kebutuhan warganya,” kata Panpan.
Ia melihat antusiasme masyarakat sebagai hal positif. Keterlibatan berbagai elemen, termasuk ibu-ibu PKK, menandakan bahwa kesadaran warga semakin meningkat. “Banyak kasus kebakaran rumah tangga terjadi karena kelalaian kecil. Melalui pelatihan ini, warga belajar mencegahnya sejak awal,” jelasnya.
Ia berharap kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan. Pemerintah kecamatan siap mendukung jika desa-desa lain ingin menggelar pelatihan serupa.
Kepala Desa Nengkelan, H. Uloh Saefuloh, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya membangun desa tangguh bencana. Ia berkomitmen untuk melanjutkan program mitigasi serupa di masa depan.
“Kami tidak ingin warga menjadi korban karena kurangnya pengetahuan. Edukasi seperti ini harus rutin dilakukan,” katanya.
Dengan bekal pelatihan dan alat dasar, masyarakat diharapkan mampu mengambil tindakan awal yang cepat dan tepat saat terjadi kebakaran.
Lily Setiadarma