Pemdes Panyocokan Alokasikan DD Tahap I/2025 untuk Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Pemerintah Desa (Pemdes) Panyocokan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, terus meningkatkan pembangunan infrastruktur secara masif melalui alokasi Dana Desa (DD) Tahap I Tahun 2025.

Langkah itu bertujuan mempercepat akses warga terhadap layanan ekonomi, sosial, dan kesehatan. Sejak awal Juni, sejumlah pembangunan strategis dimulai, mulai dari rabat beton, posyandu, hingga sanitasi lingkungan.

Kepala Desa Panyocokan, Usep Komara, memimpin langsung kegiatan pengecoran jalan desa di Kampung Mekarjaya RW 14. Ia menyebutkan, proyek tersebut memiliki volume 120 meter kubik, dengan dimensi 400 x 2,5 x 0,12 meter.

“Jalan ini sangat vital karena menghubungkan tiga desa: Panyocokan, Ciwidey, dan Lebakmuncang,” ujar Usep. Ia menjelaskan bahwa Pemdes menganggarkan Rp238.483.000 untuk mendanai proyek tersebut.

Selain memperlancar mobilitas antardesa, jalan ini juga mendukung aktivitas petani sayuran, pelaku UMKM, serta masyarakat yang beraktivitas ke kantor kecamatan dan pasar tradisional di Ciwidey.

Transisi dari jalan rusak menuju jalan beton membawa dampak positif terhadap ekonomi lokal. Warga kini lebih mudah mengangkut hasil pertanian dan produk usaha rumahan.

Warga juga menyambut baik pembangunan jalan gang sepanjang 300 meter di RW 12. Jalan tersebut memiliki peran penting dalam menunjang aktivitas harian warga di lingkungan padat penduduk. Pembangunan jalan gang ini dananya bersumber dari Dana Alokasi Dana Perimbangan Desa (ADPD) Tahap I senilai Rp50 juta.

Kepala Desa Panyocokan, Usep Komara (kaos hitam) didampingi Ketua TPKD Desa Panyocokan Ujang Taryana saat memantau pembangunan Posyandu di RW 14 Kampung Mekarjaya, Desa Panyocokan, Kecamatan Ciwidey. Foto Lily Setiadarma

Pemdes memastikan pengerjaannya melibatkan tenaga lokal agar manfaatnya dirasakan langsung.

Selain itu, Pemdes Panyocokan juga membangun Tembok Penahan Tanah (TPT) sepanjang 41 meter di kawasan rawan longsor, dengan anggaran Rp23 juta. Kemudian membangun Posyandu berukuran 6 x 4 meter di Kampung Pari RW 14. Bangunan ini menggantikan Posyandu lama yang hampir roboh karena termakan usia.

Kader Posyandu Mekarmelati, Elis Tarwini, menyambut baik pembangunan tersebut. Ia menyatakan bahwa pelayanan ibu dan balita akan lebih optimal dengan fasilitas baru yang layak dan aman.

“Sebelumnya kami melayani warga di bangunan yang nyaris runtuh. Sekarang kami merasa lebih tenang dan semangat,” ujarnya.

Posyandu ini menelan anggaran sebesar Rp86 juta dari Dana Desa Tahap I. Pemerintah desa juga memulai pembangunan fasilitas MCK umum berukuran 6 meter di Kampung Ciloa RW 6.

Kegiatan pembangunan MCK bertujuan memperbaiki sanitasi dan menjaga kesehatan lingkungan warga. Pemdes menyiapkan dana dari sumber yang sama agar seluruh kegiatan berjalan paralel.

Ketua TPKD Desa Panyocokan Ujang Taryana, didampingi Sekretaris TPKD, Agus, memastikan seluruh proyek ditargetkan selesai dalam waktu 29 hari. Ia menyatakan bahwa koordinasi dan pelaksanaan dilakukan secara intensif setiap hari.

“Kami memulai dari rabat beton di Kampung Mekarjaya, lalu ke pembangunan Posyandu, jalan gang, TPT, dan MCK,” jelas Ujang. Ia menekankan bahwa semua kegiatan dipastikan berjalan sesuai jadwal dan kualitas teknis.

Dalam mendukung kelestarian infrastruktur, Ujang mengajak warga untuk ikut menjaga jalan dan fasilitas yang telah dibangun. Ia meminta para ketua RW memberi arahan agar warga ikut merawat lingkungan sekitar.

“Warga harus ikut menjaga kebersihan jalan, terutama dari rumput liar yang tumbuh ke tengah. Kalau kita rawat bersama, jalan akan awet dan fungsional,” ujarnya.

Ketua RW 14 Kampung Mekarjaya, Dayep Solihin, mengungkapkan rasa syukur atas pembangunan jalan beton di wilayahnya. Ia menyebut jalan tersebut sebelumnya tidak bisa dilewati sepeda motor karena rusak parah.

“Kami merasa senang dan berterima kasih. Sekarang warga bisa lewat dengan nyaman, bahkan kendaraan bisa mengangkut hasil panen tanpa hambatan,” katanya.

Kepala Desa Usep Komara juga menegaskan bahwa pembangunan ini bukan sekadar proyek, tetapi bagian dari strategi peningkatan kualitas hidup warga. Ia berharap hasil pembangunan benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Kami tidak hanya membangun fisik, tapi membangun harapan, membangun gerak ekonomi, dan membangun kesehatan. Semua demi kesejahteraan warga,” ujar Usep.

Sebagai bentuk transparansi, Pemdes memasang papan informasi proyek di setiap lokasi pembangunan. Warga dapat melihat langsung data anggaran, volume kegiatan, hingga durasi pengerjaan.

Lily Setiadarma