Pemerintah Akan Bangun Prototipe Gunung Padang

Situs Megalitik Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur akan membangun prototipe atau model Situs Gunung Padang di Pasirdomes, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.

Model situs yang akan dibangun di atas lahan sekitar 11 ha itu berjarak 1,5 km dari Situs Megalitik Gunung Padang. Lokasinya pun mudah dijangkau pengunjung karena berada di jalur utama menuju Gunung Padang.

“Keberadaan prototipe Gunung Padang ini memang diarahkan untuk tujuan wisata, sementara Situs Megalitik Gunung Padang lebih diarakan untuk tujuan penelitian,” ungkap Sekretaris Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Munajat, kepada WartaParahyangan.com, di ruang kerjanya, pekan lalu.

Namun begitu, kata Munajat, para wisatawan masih bisa berkunjung ke Situs Gunung Padang yang asli, tentunya dengan sejumlah ketentuan agar kelestarian situs tersebut tetap terjaga.

“Potensi kunjungan wisata ke Situs Gunung Padang sangat besar. Terlebih bila aktivasi jalur kereta api Bandung-Cianjur-Sukabumi sudah berjalan,” katanya.

Sekarang kereta api dari Sukabumi-Cianjur sudah sampai Stasiun Cipeuyeum. PT KAI sendiri saat ini tengah ngebut memperbaiki jalur rel dari Cipeuyeum sampai Padalarang, karena khabarnya aktivasi kereta api Bandung-Sukabumi ditargetkan tahun ini sudah berjalan.

Hal itu juga menjadi salah satu perhatian Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Cianjur. Antara lain menyiapkan angkutan khusus untuk para wisatawan yang ingin ke Gunung Padang yang datang melalui angkutan kereta api.

“Stasiun terdekat ke Gunung Padang adalah Lampegan. Dari Lampegan ini kita akan menyiapkan kendaraan wisata wara-wiri sampai Gunung Padang, atau sampai Pasirdomes bila prototipe Situs Gunung Padang sudah selesai dibangun. Jaraknya sekitar 4 km dari Stasiun Lampegan,” tutur Munajat.

Dia juga menjelaskan, Situs Gunung Padang merupakan situs pra sejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum. Luas arealnya sekitar 3 ha, tapi luas kompleks utamanya hanys 900 m², dan terletak pada ketinggian 885 m dpl.

Fungsi situs tersebut diperkirakan sebagai tempat pemujaan bagi masyarakat yang bermukim di sana pada sekitar 2000 tahun SM, dan penduduk menganggapnya sebagai tempat Prabu Siliwangi, Raja Sunda, berusaha membangun istana dalam semalam.

Hasil penelitian menunjukkan kemungkinan adanya pelibatan musik dari beberapa batu megalit yang ada dan keberadaannya menjadikan sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.

“Situs Gunung Padang bisa menjadi salah satu potensi unggulan daerah di bidang pariwisata, dan memiliki peluang bisnis cukup besar bagi pengelola wisata,” kata Munajat.

Saat ini fasilitas penunjang yang sudah ada di sana antara lain kios/toko, kantin, mushola, toilet, penginapan dan tempat parkir.

Karena itu, Dinas Pariwisata setempat mengundang kalangan swasta pengelola wisata untuk berinvestasi membangun fasilitas kepariwisataan di sekitar Situs Gunung Padang.

“Kita punya prediksi, pasca aktivasi kereta api Bandung-Cianjur-Sukabumi, kunjungan wisata ke Gunung Padang akan meningkat,” pungkasnya.

(Asep R. Rasyid)