Peran Guru Di Masa Pandemi, Tetap Menjadi Panutan Masyarakat

Oleh : Tubagus Wahid Ansor, S.Pd, M.Si
Ketua PGRI Kabupaten Sukabumi

WARTAPARAHYANGAN.COM

SUKABUMI – Guru adalah sosok tauladan yang menjadi panutan masyarakat. Menjadi guru adalah sebuah kehormatan. Guru adalah profesi yang  membanggakan dan membahagiakan seluruh umat di dunia fana ini.  Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disahkan oleh DPR bersama Presiden pada 30 Desember 2005, dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama dalam Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 157.

         Pada UU ini dijelaskan, pengertian yang berkaitan dengan guru dan dosen sebagai tenaga profesional. Hampir 16 tahun UU Guru dan Dosen di sahkan dan implikasinya bagi guru dan dosen sangat luar biasa, karena ada tiga hal yang utama dalam UU tersebut yaitu Kualifikasi, Kompetensi dan Sertfikasi guru.

         Seorang guru minimal berpendidikan strata satu ( S1 ) sarjana dengan proses perkuliahan yang sesuai dan memadai dengan kurikulum yang berlaku, diharapkan guru mengajar sesuai dengan bidang dan keahliannnya masing-masing sehingga tidak terjadi salah ajar dan salah konsep.

        Kalau makanan yang diberikan kepada anak kita salah maka akan membahayakan kesehatannya, apalagi ilmu. Apabila guru salah konsep dan salah ajar maka akan melahirkan generasi yang  tidak memiliki sikap dan prilaku yang sesuai dengan aturan atau hukum yang berlaku, sehingga masa depan bangsa ini terancam.

        Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru yang baik memiliki seni mengajar namanya pedagogic.

        Pedagogik merupakan kajian pendidikan, secara etimologis berasal dari kata Yunani “paedos” yang berarti anak laki-laki dan “agogos” yang berarti mengantar, membimbing. Jadi pedagogik secara harfiah berarti pembantu anak laki-laki pada jaman Yunani kuno, yang pekerjaannya mengantarkan anak majikannya ke sekolah.

        Kemudian secara kiasan pedagogik ialah seorang ahli yang membimbing anak ke arah tujuan hidup tertentu. Menurut Prof. Dr. J. Hoogveld (Belanda) Pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu, yaitu supaya ia kelak mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya.

        Peran guru di masa pandemi covid 19 sangat luar biasa.  Karena guru dituntut memiliki kreativitas dan aktivitas yang tidak normal,  seorang guru harus extra keras memberikan pendidikan, pengajaran dan pelatihan pada siswanya yang berada di rumah masing-masing. Guru harus melek teknologi, guru harus bisa  beradaptasi dengan kebiasaan baru dari pembelajaran konvesional  tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh  yang mengharuskan guru menguasai teknologi yang semakin canggih sesuai dengan perkembangan zaman.

         Di masa pandemi covid 19 yang melanda seluruh belahan bumi ini , peran guru menjadi sangat berat. Hal ini bukan tanpa alasan, melainkan sesuai dengan realita yang ada di lapangan. Guru berkewajiban melaksananakan proses pembelajaran yang berkualitas. Namun dalam segala keterbatasan, pembelajaran menjadi tidak maksimal. Sering kali guru menjumpai siswanya mengeluh, merajuk dan memilukan karena mereka tidak biasa dengan pembelajaran online.

        Di kelas saja beleum tentu menjadikan mereka faham, apalagi pembelajaran secara daring. Meski begitu, guru adalah insan mulia yang tetap sabar dan menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan penuh rasa tanggung jawab. Organisasi profesi guru khususnya PGRI terus berkiprah memberikan motivasi, pencerahan dan peningkatan kompetensi guru, baik kompetensi pedagogik, profesional dan sosial. Mari kita berikan semangat terhadap  perjuangan guru dalam upaya memberikan pembelajaran secara online.

        Guru memberikan pelayanan prima dengan berbagai macam metode dan media mengajar sesuai dengan keadaan siswa. Ada yang dengan pembelajaran jarak jauh dengan media goegle meet, Whatsap group, dll. Membuka layanan informasi pembelajaran hingga 24 jam agar siswanya tidak ketinggalan pembelajaran. Ada yang daring, ada juga yang luring atau guru berkunjung ke  rumah siswa.

       Luar biasa pandemi ini menyisakan cerita yang sangat berharga baik bagi siswa maupun guru dan orangtua siswa. Guru tetap harus digugu dan ditiru. Guru harus memberikan keteladanan ditengah keterbatasan dan kesederhanaanya, tetapi guru tetap sabar dan menyelesaikan tugasnya  dengan baik. Guru mulia karena karya itulah peran guru yang sebenarnya.

        Dimasa pandemi ini, selain guru peran orangtua juga harus menjadi keharusan yang tidak bisa dielakan lagi. Keberhasian pendidikan adalah tugas kita bersama.  Semoga pandemi covid 19 cepat berlalu dan siswa dapat belajar secara tatap muka pada tahun pelajaran baru 2021-2022.

Semoga!