Peringati Hari Pahlawan, Kang Cucun dan Humaira Beri Penghargaan kepada 4 Pahlawan Kecil

Politisi muda PKB Humairah (kerudung coklat) saat menyerahkan penghargaan kepada 4 pahlawan kecil di Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Jumat (10/11/2023).

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Banyak cara politisi untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November. Salah satunya dilakukan Ketua Fraksi PKB DPR RI, Haji Cucun Ahmad Syamsurizal yang akrab disapa Kang Cucun.

Dengan seremoni yang sangat sederhana, Kang Cucun diwakili putrinya, Humaira Zahrotun Noor mengundang empat kategori warga Kabupaten Bandung untuk dianugrahi sebagai pahlawan kecil.

Mereka adalah Kang Iwan (63 tahun), seorang marbot Masjid Al Hikmah Manggahang Baleendah, Emak Ooh (70 tahun), seorang paraji yang sudah puluhan tahun mengabdi dan membantu warga yang mau melahirkan, Ustad Dadang (60 tahun), seorang guru ngaji di Manggahang Baleendah dan Mang Dana (60 tahun), seorang petugas kebersihan.

Di kediamannya di Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Kang Cucun bersama Humaira secara spontan menganugerahi Ustaz Dadang dengan gelar pahlawan kecil. Karena menurut Humaita, pahlawan diera sekarang ini tak harus identik dengan memanggul senjata untuk perang melawan penjajah.

Dalam pandangan Humaira, orang yang berjuang dengan tulus dan ikhlas mengajari anak-anak mengaji seperti Ustaz Dadang dengan tanpa memikirkan berapa honor yang diterimanya, juga bisa disebut sebagai pahlawan. Begitu juga dengan seorang marbot yang sudah bertahun-tahun menjaga masjid, juga pahlawan.

Termasuk seorang petugas kebersihan yang setiap hari mengangkut sampah juga pahlawan. Ada juga seorang paraji yang siap 24 jam dipanggil warga untuk membantu orang yang mau melahirkan tanpa berpikir berapa honor yang dia dapat, yang penting bayinya bisa lahir dengan selamat, itu juga layak disebut sebagai pahlawan.

Menurut Humaira, selain warga dengan empat kategori tadi, sebenarnya masih banyak warga lain dengan kriteria yang sama sebagai pahlawan. Misalnya, ada orang yang setiap hari menjaga hutan agar tetap lestari dan terlindung dari kebakaran dan lain-lain. Mereka itu sebenarnya layak juga disebut pahlawan.

“Karena itu kami merasa terpanggil untuk mengundang empat warga tersebut ke rumah dengan memberinya sedikit hadiah sebagai apresiasi kepada orang yang dianggap berjasa. Setidaknya, ikut andil bagian dalam membangun bangsa ini sesuai dengan bidangnya masing-masing,” jelas Humaira.

Sementara itu, keempat warga yang diundang untuk dianugrahi pahlawan kecil, mengaku sangat senang dan terharu. Meskipun, kepada awak media, mereka mengatakan apa yang selama ini dilakukannya tak pernah berharap penghargaan atau anugrah seperti yang diberikan Kang Cucun kepada mereka.

“Jujur saya sangat mencintai profesi sebagai guru ngaji ini, tanpa memikirkan berapa honor yang saya dapat. Biarlah rizki itu mengalir saja. Yang pasti, saya niatkan semuanya untuk ibadah. Dan saya sangat menikmati tugas saya sebagai guru ngaji ini,” ungkapnya.

Ungkapan senada disampaikan Emak Ooh. Dia mengungkapkan, dirinya pasti senang dan terima kasih kepada Kang Cucun dan Teh Humaira sebagai anak Kang Cucun atas penganugrahan ini. Meskipun, kata dia, dirinya selama ini tak pernah berpikir dapat penghargaan, apalagi hadiah.

“Terus terang, selama ini saya merasa dapat anugrah dari Allah berupa ilmu bisa bantu orang yang mau melahirkan agar anaknya selamat. Ini saja sudah sangat bersyukur. Karena itu wajar jika wujud syukur saya ini dalam bentuk membantu warga siapa saja yang memerlukan bantuan kapan saja saya dipanggil,” ungkapnya

Namun begitu, kata Emak Ooh, dirinya tetap memberikan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada Kang Haji Cucun dan Humaira atas inisiatifnya mengundang warga dengan empat kategori tadi.

“Ini kan salah satu bentuk kepedulian dari Kang Haji Cucun dan Neng Humaira yang harus kita hargai. Saya berharap ke depan, akan banyak Kang Cucun Kang Cucun dan Humaira Humaira lainnya yang punya kepedulian yang sama,” katanya.

Lily Setiadarma