WartaParahyangan.com
BANDUNG – Untuk meningkatkan pemahaman tugas dan fungsi Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) sebagai mitra kerja pemerintahan desa, Pemerintah Desa (Pemdes) Sugihmukti menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Ketua RT dan RW di GOR Serbaguna Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, pada Kamis (27/3/2025).
Kegiatan tersebut sangat penting karena bertujuan membekali para ketua RT dan RW dengan pemahaman menyeluruh mengenai peran strategis mereka dalam tata kelola pemerintahan desa. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga memperkuat koordinasi antara pemerintahan desa dan elemen masyarakat dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas.
Kepala Desa Sugihmukti, H. Ruswan Buchori, menekankan bahwa pelaksanaan Bimtek kali ini sangat relevan dengan kebutuhan desa untuk terus meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
“Pada momen penuh berkah ini, kami dari pemerintahan desa bersama para pendamping desa serta unsur Kecamatan Pasirjambu, yang pada kesempatan ini hadir Kasi Pemerintahan Kecamatan, melaksanakan Bimtek ini sebagai bagian dari upaya kami membentuk pelayan masyarakat yang andal,” ujar H. Ruswan Buchori kepada wartaparahyangan.com saat ditemui kantor desa tersebut.
Ruswan menyampaikan bahwa RT dan RW tidak sekadar sebagai lembaga figuran. Namun mereka harus menjadi pelayan masyarakat yang memiliki visi dan kemampuan aksi yang nyata. Oleh karena itu, melalui kegiatan Bimtek ini, para Ketua RT dan RW diharapkan memahami bagaimana menjalankan peran mereka secara efektif dan berkualitas.
Desa Sugihmukti, lanjut Ruswan, memiliki dua karakteristik wilayah yang berbeda, yakni wilayah perkebunan dan wilayah perdataran. Hal ini tentu memerlukan pendekatan komunikasi yang sinkron agar pembangunan dan pelayanan dapat berjalan merata. Untuk itu, komunikasi, interaksi, serta inovasi menjadi kunci penting dalam membangun sinergi di antara semua pihak.
“Kita harus mampu menyikapi berbagai fenomena yang mungkin muncul di masa depan. Salah satunya melalui perencanaan Musyawarah Desa (Musdes), yang akan menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dan rencana anggaran lainnya. Semua itu harus melibatkan para pemangku kebijakan dari seluruh elemen masyarakat,” jelasnya.
Ruswan juga menyampaikan pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran. Di tengah kondisi saat ini, di mana anggaran dari pemerintah pusat dan daerah belum sepenuhnya cair, keterbukaan informasi menjadi sangat vital. Pengurus RT dan RW perlu mengetahui kondisi ini agar dapat menyampaikan informasi yang benar kepada warganya.
“Walaupun anggaran belum turun, kami tetap harus transparan. Apa pun yang terjadi, kita semua, termasuk para ketua RT dan RW, harus satu rasa dan satu pemahaman dalam menjalankan tugas. Karena pada dasarnya, mereka merupakan ujung tombak dari pelayanan di tingkat bawah,” tambahnya.
Saat ini Desa Sugihmukti memiliki total 84 ketua RT dan RW. Jumlah ini menggambarkan betapa luasnya wilayah desa tersebut, yang mencapai sekitar 9.320 hektare. Dengan kondisi geografis yang cukup beragam dan jarak antardusun yang cukup jauh, maka peran RT dan RW sebagai penghubung antara masyarakat dan pemerintah desa menjadi semakin penting.
Kasi Pemerintahan Kecamatan Pasirjambu, Dadan Risyad, S.Pd., yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah progresif yang dilakukan oleh Pemdes Sugihmukti. Ia menyampaikan bahwa dari 10 desa di Kecamatan Pasirjambu, baru 5 desa yang telah melaksanakan pergantian ketua RT dan RW.
“Kami mencatat, desa yang telah melakukan pergantian RT dan RW adalah Desa Cikoneng, Mekarmaju, Sugihmukti, Cisondari, dan Cibodas. Hari ini, Desa Sugihmukti mengambil langkah lebih jauh dengan melaksanakan Bimtek bagi para ketua RT dan RW yang baru. Ini adalah langkah yang sangat kami apresiasi,” ujar Dadan Risyad.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini telah mengacu pada Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 3 Tahun 2022, yang menjadi pedoman dalam pembentukan serta pembinaan lembaga kemasyarakatan di desa, termasuk RT dan RW. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat mungkin didukung secara anggaran melalui Alokasi Dana Perimbangan Desa (ADPD).
“Desa Sugihmukti adalah desa pertama dari lima desa yang melaksanakan Bimtek RT dan RW tahun ini. Mudah-mudahan langkah ini bisa menjadi contoh dan diikuti oleh desa-desa lainnya. Kami dari pihak kecamatan siap mendukung dan membackup pelaksanaan tugas para ketua RT dan RW ke depan,” ungkapnya.
Dadan menambahkan, kegiatan Bimtek ini bukan sekadar seremonial. Namun, harus dimaknai sebagai bentuk kesiapan para ketua RT dan RW dalam menghadapi dinamika di lapangan. Melalui pemahaman yang sama, akan terbangun kekompakan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat.
Sebagai penutup, Kepala Desa Sugihmukti kembali menekankan bahwa pembangunan desa tidak bisa dilakukan secara parsial. Dibutuhkan kerja sama yang kuat antara pemerintahan desa, lembaga RT/RW, dan seluruh elemen masyarakat. Dengan semangat kebersamaan, desa dapat tumbuh menjadi wilayah yang maju, mandiri, dan sejahtera.
“Kami tidak ingin RT dan RW hanya menjadi simbol semata. Mereka harus menjadi bagian penting dari proses pembangunan desa. Melalui pelatihan ini, semoga lahir pemimpin-pemimpin lokal yang peka, tanggap, dan inovatif dalam menjalankan tugasnya,” pungkas Ruswan
Lily Setiadarma