WartaParahyangan.com
JAKARTA – Integrated Terminal Jakarta (ITJ) PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) meraih peringkat ketiga kategori Lingkungan dalam penghargaan Derap Kerja Sama Jakarta 2024, Kamis lalu, yang mengusung Program Abang Cinte None (Ayo Bangun Cinta Ekologi Non Emisi) dengan penerapan konsep Zero Waste dalam pemanfaatan sampah organik dengan pendekatan masyarakat urban di Kelurahan Rawa Badak Utara.
Penghargaan tersebut merupakan apresiasi dari Biro Kerja Sama Daerah DKI Jakarta atas komitmen perusahaan menjalankan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang berkelanjutan serta inovatif untuk masyarakat, dimana penghargaan tersebut terbagi dalam 3 (tiga) kategori yaitu lingkungan, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Pengembangan Program Abang Cinte None lahir dari kondisi sampah organik yang semakin memprihatinkan serta kemampuan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Bantar Gebang yang semakin terbatas untuk menampung sampah. Latar belakang tersebut menghasilkan inovasi pemanfaatan sampah organik untuk budidaya maggot serta pemanfaatan pasca panen maggot untuk dijadikan bahan pengganti pupuk sehingga konsep hilirisasi pemanfaatan sampah olahan domestik dapat diterapkan untuk masyarakat urban.
Program Abang Cinte None sejalan dengan poin-poin yang terdapat dalam SDGS’s yaitu nomor 11 tentang kota dan pemukiman yang berkelanjutan, nomor 12 mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab serta nomor 13 mengenai penanganan perubahan iklim.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBB Eko Kristiawan mengatakan perjalanan program tersebut mampu memberikan kontribusi di bidang sosial, ekonomi dan lingkungan. Dari sisi sosial, program ini mampu melahirkan kelompok binaan baru. Sedangkan sisi ekonomi menjadi sumber pendapatan bagi anggota kelompok serta dari sisi lingkungan yaitu mampu mereduksi sampah organik di lingkungan masyarakat.
“Dengan diraihnya kemenangan dalam ajang Derap Kerja Sama Jakarta 2024 membuktikan bahwa inovasi di lingkungan masyarakat dapat dimulai dari hal yang sederhana dengan komitmen penerapan nilai-nilai keberlanjutan dan inovasi di bidang sampah serta peran serta para pemangku kepentingan,“ tutup Eko.
Asep R. Rasyid