WARTAPARAHYANGAN.COM
PASIRJAMBU – Meskipun ada pendemi Covid 19, warga Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu Kab. Bandung tetap produktif dalam menghasilkan produk unggulan. Salah satunya adalah produk pertanian organik. Selain dibidang ekonomi,.Desa Tenjolaya juga aktif dalam menjaga kesehatan warganya. Oleh karena itu, Tenjolaya dinilai pantas menjadi DesaTangguh.
Kepala Desa Tenjolaya, Is Somantri menuturkan, di Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu terdapat produk pertanian unggulan dengan jenis organik. Produk pertanian organik ini, kata Is Somantri memakan lahan yang cukup luas. Pertanian organik ini menghasilkan produk tanaman yang bukan asli Desa Tenjolaya, misalnya sayuran Kale.
“Hasil pertanian Desa Tenjolaya banyak dipasarkan di Pasar Induk Jakarta, Bandung. Khusus produk pertanian organik akan dipasarkan ke supermarket besar, bahkan ada yang sampai diekspor ke Malaysia dan Singapore. dan kegiatan pertaniannya, mayoritas dilakukan oleh warga Desa Tenjolaya. Karena, 75 persen warga Desa Tenjolaya berprofesi sebagai petani,” ujar Is Somantri saat ditemui di Tenjolaya, Senin (22/6).
Selama pandemi Covid 19, Selain aktif dalam menjaga perekonomian agar tetap berjalan, pihaknya juga selalu aktif dalam melakukan pengecekan kesehatan warga Desa Tenjolaya. Misalnya, jika ada warga yang baru tiba dari luar Kabupaten Bandung, maka pihaknya akan langsung meminta warga itu untuk melakukan tes Covid 19. Selain itu, juga tersedia rumah isolasi Covid 19 di Desa Tenjolaya, yang dilengkapi dengan fasilitas ruang tidur, kamar mandi beserta alat mandinya dan juga disediakan makan bagi penghuninya.
“Baru satu orang yang pernah menghuni rumah isolasi, tapi setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan ternyata negatif Covid 19. Jadi, sampai saat ini belum ada warga yang positif Covid 19,” sambungnya.
Sejak pertama munculnya Covid 19, Is Somantri mengaku sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan Covid 19. Dirinya sering meminta masyarakat untuk tak perlu takut akan Covid 19. Hal tersebut, kata Is Somantri, membuat masyarakat lebih merasa aman dan nyaman. Maka tak heran, jika Desa Tenjolaya adalah satu-satunya desa di Kecamatan Pasirjambu yang diajukan untuk menjadi Kampung Tangguh.
“Kampung Tangguh yaitu mampu membangkitkan kembali perekonomian saat new normal. Dengan adanya Covid 19, Desa Tenjolaya tidak terlalu terdampak secara signifikan. Karena, ekonomi di Desa Tenjolaya tetap berjalan. Baik di sektor pertanian, maupun wiraswasta. Bahkan pelaksanaan program pembangunan desa tetap dijalankan. Selain itu juga, ketersediaan bantuan untuk masyarakat yang sudah lebih dari cukup, bahkan ada bantuan paket sembako khusus yang disediakan dari pihak ketiga, sebanyak 4.000 paket sembako, dimana di desa lain tidak tersedia bantuan semacam itu,” papar Is Somantri.
Sementara itu, Camat Pasirjambu, H. Rachmat mengatakan, dari sepuluh desa yang ada di Pasirjambu, Desa Tenjolaya lah yang terpilih untuk kegiatan Kampung Tangguh, karena Desa Tenjolaya dinilai lebih tangguh dalam kegiatan penanganan Covid 19, dibanding sembilan desa lainnya.
“Karena sebagian besar warga Kecamatan Pasirjambu berkerja disektor pertanian, maka dengan adanya Covid 19, yang paling terasa dampaknya adalah dari sisi pemasaran. Karena selama pandemi, para petani kesulitan memasarkan produknya, sebab banyak wilayah yang menjadi tujuan pemasaran ditutup,” tandasnya.
Kapolsek Pasirjambu, AKP Asep dedi mengatakan, upaya dalam menjaga keamanan adalah dengan menyiagakan bhabinkamtibmas dan bhabinsa di setiap desa. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu aspek yang membuat Kampung Tangguh muncul di Desa Tenjolaya.
“Semua pihak bahu-membahu menciptakan sinergisitas dalam menjaga keamanan dengan menggalakan siskamling. Dan juga selalu memberikan arahan kepada masyarakat terkait penanganan Covid 19,” tutur Asep.
Pihaknya selalu mengantisipasi adanya isu tentang Covid 19. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi kecemasan didalam lingkungan masyarakat.
“Kita selalu siaga dalam menangani Covid 19,” pungkasnya.
Lily Setiadarma