WartaParahyangan.com
BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku senang lahan pertanian tanaman padi sawah di Desa Cijagra, Kecamatan Paseh, masih cukup luas, hampir mencapai 80 ha atau 40% dari luas desa tersebut.
Hal ini diungkapkan Bupati Bandung di hadapan aparat dan masyarakat yang hadir dalam kegiatan Rembug Bedas di GOR Desa Cijagra, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, Senin (16/9/2024).
“Yang menjadi pertanyaan, apakah lahan sawah ini mau ditetapkan menjadi lahan sawah selamanya atau bagaimana? Kalau sepakat, saya meminta kepada Kepala Desa Cijagra dan Ketua BPD Cijagra untuk mengadakan rapat merundingkan dengan pemilik lahan sawah tersebut. Kemudian keluar kesepakatan dan dituangkan dalam Perdes (Peraturan Desa) tentang Lahan Sawah Abadi,” tutur Bupati Bandung
Jika Perdes itu sudah dibuat, maka Bupati Bandung akan memberikan dua kebijakan tentang lahan sawah abadi. Pertama adalah bakal dibebaskan dari kewajiban membayar PBB.
“Syaratnya Pak Kades dan Ketua BPD Desa Cijagra merundingkan, supaya dibuatkan dalam Perdes. Bukan berarti tidak boleh diperjualbelikan. Boleh diperjualbelikan. Tapi tidak boleh digunakan bangunan, baik itu untuk industri maupun perumahan. Tapi diperjualbelikan untuk lahan pertanian, silahkan,” katanya.
Kebijakan kedua, lanjut Dadang, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung diinstruksikan untuk fokus memberikan bantuan kepada para petani di Desa Cijagra itu.
“Dari mulai solokan tersier, primer dan sekunder. Sarana prasarananya kita perhatikan. Sehingga proses produksi lahan pertanian itu tidak terjadi stag. Itu syaratnya,” kata Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.
Kang DS berharap Kepala Desa Cijagra dan Ketua BPD Cijagra membuat Perdes tentang Lahan Sawah Abadi. “Silahkan mau kapan saja, saya tunggu,” ujar Kang DS.
Ia juga menyebutkan, saat ini 87.000 petani di Kabupaten Bandung diberikan BPJS Ketenagakerjaan, selain diberikan kepada guru ngaji, ketua RT, ketua RW, Linmas, Perangkat Desa, LPMD, BPD, dan kader PKK.
Pemkab Bandung pun, kata Kang DS, telah memberi bantuan hibah kepada para petani. Pada 2023 sebesar Rp25 miliar dan 2024 sebesar Rp19 miliar.
“Insya Allah tahun 2025 kita akan menganggarkan hibah Rp50 miliar untuk para petani di Kabupaten Bandung,” katanya.
Lily Setiadarma