WartaParahyangan.com
SUKABUMI – Bupati Sukabumi H. Asep Japar menekankan bahwa pengelolaan sampah terkait erat dengan isu lingkungan, mitigasi bencana, estetika dan kesehatan masyarakat.
“Karena itu pengelolaan sampah yang baik harus dimulai dari individu, kemudian menjadi gerakan kolektif, diharapkan ke depan sampah tidak jadi penyebab bencana lingkungan,” kata Bupati Sukabumi.
Hal itu disampaikan Asep Japar, yang didampingi Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, saat menghadiri Pembahasan Progres Pembangunan dan Kesiapan Operasional Refuse Derived Fuel (RDF) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Cimenteng, di Bale Jayaniti Sukabumi, Rabu (12/3/2025).
Menurut Bupati Sukabumi, fasilitas RDF merupakan salah satu upaya untuk memaksimalkan pengelolaan sampah menjadi lebih produktif dan ramah lingkungan serta lebih jauh untuk mewujudkan agenda nol emisi ditahun 2050.
“Teknologi RDF diharapkan dapat mengurangi volume sampah melalui pengelolaan yang lebih modern, bermanfaat dan ramah lingkungan untuk kepentingan jangka panjang,” ungkapnya.
Bupati juga menyebutkan, program pengurangan sampah merupakan isu strategis untuk mendukung kehidupan masyarakat yang lebih baik, karena itu dibutuhkan kolaborasi untuk mewujudkannya.
Dikatehui pembangunan RDF ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi dengan PT Cahaya Yasa Cipta (CYC) Thailand, dan proyek ini juga didukung oleh SCG.
Indra Leksono selaku General Manejer Administration mengatakan bahwa Progres Pembangunan RDF ini sudah mencapai 90% dan saat ini sudah mulai ujicoba pengolahan sampah dan berjalan dengan baik.
“Rencananya ke depan fasilitas RDF ini bisa memproses sampah 220-230 ton/hari,” ujar Indra.
Ujang S. Chandra