Promosi Wisata Perlu Digencarkan, Walini Rancabali Harapkan Perhatian Pemkab Bandung

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Pengelola obyek wisata Walini yang berlokasi di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengajak semua pihak untuk memperkuat promosi wisata daerah. Karena kunjungan wisatawan mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir, terutama selama masa liburan pertengahan tahun ini.

Kepala Unit Agro Wisata Walini Budi Rosyadi, menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam promosi wisata lokal. Ia menilai bahwa potensi Walini sangat besar, namun belum tergarap secara optimal.

“Kami membutuhkan promosi yang lebih intensif dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Pasar kita masih terlalu terbatas pada pengunjung lama,” ujar Budi kepada wartaparahyangan.com saat ditemui di Rancabali, Senin (9/6/2025)

Oleh karena itu, Budi mengharapkan pemerintah mendorong lebih banyak event wisata di Walini. Ia mengusulkan agar kegiatan seni, olahraga, dan edukasi dikemas secara menarik. “Misalnya, jalan sehat di kebun teh atau festival seni alam. Kegiatan seperti itu akan menarik wisatawan yang butuh pengalaman baru,” jelasnya.

Budi juga mencatat perubahan perilaku wisatawan. Banyak pengunjung hanya datang untuk menikmati pemandangan dari pinggir jalan. Akibatnya, sebagian besar tidak masuk ke dalam kawasan resmi. “Mereka memilih yang praktis dan gratis. Kita harus bersaing dengan itu,” ucapnya.

Menurut Budi, jumlah wisatawan pada Juni ini turun drastis dibandingkan dua hingga tiga tahun lalu. Penurunan ini memperkuat urgensi inovasi. Karena hanya sebagian kecil pengunjung yang benar-benar menjadikan Walini sebagai tujuan utama. “Kalau tidak ada sesuatu yang baru, mereka memilih tempat lain yang lebih dekat atau populer,” katanya.

Untuk itu, Budi berharap agar pemerintah daerah mengarahkan pelaku usaha agar lebih kreatif dalam menciptakan daya tarik wisata. Tidak hanya itu, ia juga mengusulkan agar event-event besar digelar saat musim libur panjang. “Pemerintah bisa memfasilitasi lomba, workshop, atau pertunjukan seni. Kita tinggal menyesuaikan kemasannya,” ujarnya penuh semangat.

Ia juga mengakui, dukungan aparat keamanan selama ini sangat membantu kenyamanan pengunjung. Karena itu ia mengapresiasi sinergi antara kepolisian, koramil, dan pihak pengelola. “Kami merasa terbantu dengan pengamanan dari aparat. Suasana selalu kondusif,” kata Budi.

Namun, ia menekankan bahwa suasana aman tidak cukup untuk menarik wisatawan. “Kami perlu paket wisata yang menyenangkan dan berkesan. Pengunjung harus merasa ingin kembali,” ungkapnya.

Kepala Unit Agro Wisata Walini, Budi Rosyadi.

Budi menjelaskan bahwa pelatihan kehumasan, pelayanan, dan tanggap darurat wajib diberikan secara rutin. Ia yakin peningkatan kapasitas SDM akan berpengaruh langsung terhadap kenyamanan wisatawan. “Kami butuh tim yang siap di lapangan, termasuk dalam keadaan darurat seperti kecelakaan atau kehilangan barang,” jelas Budi.

Ia mengapresiasi pelatihan yang pernah diberikan oleh Disparbud untuk para pemandu wisata, dan kegiatan tersebut sangat berguna dan perlu ditingkatkan intensitasnya. “Pelatihan seperti itu memberi kami bekal praktis. Kalau bisa ada lagi, dan jangan hanya satu kali,” ujarnya.

Budi menyampaikan bahwa pihaknya sudah aktif mempromosikan Walini melalui media sosial. Namun ia mengakui belum menguasai strategi yang tepat. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah bisa menyediakan pelatihan digital marketing untuk pengelola wisata. “Kalau kami paham cara kerja algoritma dan konten kreatif, kami bisa menjangkau lebih banyak orang,” jelasnya.

Selain promosi digital, Budi menyambut baik kondisi akses jalan menuju kawasan wisata. Menurutnya, infrastruktur di jalur Ciwidey-Rancabali kini sudah lebih baik. “Sekarang pengunjung bisa sampai lebih cepat. Namun, akses bagus tidak cukup tanpa konten wisata yang menarik,” ujar Budi.

Ia menilai bahwa keunggulan Walini terletak pada suasana alam dan udara segar. Namun, tanpa aktivitas pendukung yang menarik, keunggulan tersebut tidak cukup untuk bersaing. “Kami harus bisa menyuguhkan pengalaman yang tidak terlupakan. Itu kunci agar wisatawan bertahan lebih lama,” katanya.

Karena itu pula, lanjut Budi, promosi bersama antara pelaku usaha dan pemerintah harus terintegrasi dan ditingkatkan. “Visi daerah harus sejalan dengan langkah promosi. Kita tidak bisa jalan sendiri-sendiri,” tegas Budi.

Sebagai pengelola, Budi mengaku terus berupaya meningkatkan kualitas layanan. Ia menyadari bahwa tantangan di lapangan tidak ringan. Namun, ia dan timnya tetap optimis menghadapi persaingan. “Kami terus belajar, terus mencoba hal baru. Kami yakin Walini bisa bangkit,” katanya.

Ia pun kembali menegaskan harapannya kepada pemerintah daerah agar promosi wisata diperluas, pelatihan diperbanyak, dan kolaborasi diperkuat. “Kami tidak minta bantuan dana, tapi arahan dan fasilitas pelatihan. Dengan begitu, kami bisa berkembang bersama,” pungkasnya.

Lily Setiadarma

Leave a Reply