
WartaParahyangan.com
KOTA SUKABUMI – Sanggar Kancang Budaya Sunda “Catrik Palagan” Kota Sukabumi sejak didirikan pada tahun 1999 oleh Kidomon, sampai saat ini masih tetap eksis melestarikan kesenian Sunda, terutama jaipongan.
Setiap tahun Catrik Palagan juga selalu mengadakan ujian sanggar untuk mengetahui perkembangan anak didiknya dalam menari, di samping ikut aktif dalam pementasan kesenian baik yang dilaksanakan di Kota Sukabumi maupun di luar daerah seperti dalam kegiatan peringatan hari tari se dunia di Kota Bandung.

Eksisnya Sanggar Catrik Palagan tersebut, selain karena masih banyaknya anak-anak dan remaja yang suka seni tari, juga karena adanya pelatih atau mereka yang konsisten ingin melestarikan seni tari. Dua di antaranya yakni Dinda dan Salma Yusriyyah.
Salma misalnya. Lulusan SMAN 1 Kota Sukabumi yang sekarang kuliah di salah satu perguruan tinggi di Kota Moci itu aktif melatih tari teman-teman.
“Sepulang kuliah atau di hari libur, saya melatih tari teman-teman di Catrik Palagan,” ujar anak sulung dari dua anak dari keluarga Dede Suryati dan Didin Syarifudin yang tinggal di komplek Perumahan Kodim 0607, Gedongpanjang, Kota Sukabumi, kepada WartaParahtangan.com, Minggu (7/5/2023).

Menurut Salma, mereka yang berlatih tari di sanggar tersebut cukup banyak dengan usia beragam, mulai dari pelajar SMP, SMA, mahasiswa, hingga pegawai swasta dan pemerintah daerah setempat.
“Bagi teman-teman yang ingin belajar tari, khususnya jaipongan, mari bergabung bersama kami di Sanggar Budaya Sunda Catrik Palagan,” ujar pelatih tari yang cantik ini.
Jenal