SMP Negeri Cisaat Lebih Akrab Disebut NECIS

SMP NECIS

SUKABUMI, Parahyangan

NECIS dalam bahasa Sunda, artinya serba lengkap dalam berbusana. Sedangkan bagi SMPN 1 Cisaat, NECIS adalah singkatan, yaitu SMP NEgeri CISaat.  Entah siapa yang memulai sekolah itu disebut NECIS. Yang jelas SMPN Cisaat ini layak disebut Necis atau hebat.  Karena secara konsisten sejak tahun 2012 telah menerapkan program kurikulum Diniyah Takmiliyah Wustho (DTW) secara terintegrasi.

Sejak program kurikulum Diniyah Takmiliyah Wustho (DTW) yang digagas oleh Bupati Sukabumi,dalam bentuk Peraturan Bupati  pada 18 Oktober 2012 untuk diterapkan di semua jenjang pendidikan umum tingkat SMP, oleh SMP Necis ini langsung didukung untuk diterapkan secara terintegrasi dengan kurikulum umum yang telah ada. Dalam arti. Program DTW tidak dipisahkan atau terpisahkan dengan kurikulum yang selama ini berjalan.

Karena, tujuan utama program kurikulum DTW sejalan dengan visi, misi dan tujuan dari SMP Necis. Yaitu untuk menguatkan pendidikan karakter bidang keagamaan para siswanya. Di antaranya, mewujudkan siswa berprestasi yang dilandasi akhlaqul karimah, dan mampu bersaing pada tingkat regional maupun nasional, serta untuk mewujudkan budaya mutu dan lingkungan sekolah yang kondusif, bersih, indah dan tertanam sikap peduli terhadap lingkungan.

Agus Karyawan
Agus Karyawan

“Kami dari SMP necis ini, selain harus mewujudkan siswa dan lulusannya yang pintar dan hebat, juga siswanya harus cerdas, berprestasi, berbudi pekerti luhur, berakhlaqul karimah, taqwa kepada Allah SWT, sekolah yang kondusif, bersih, indah, dan siswanya punya sikap peduli terhadap lingkungan. Jadi di SMP Necis ini kami tidak mendidik siswanya seperti menciptakan robot yang hanya bisa pintar saja, namun tidak Islami yang ber-akhlaqul karimah,“ kata H. Agus Karyawan, Kepala SMP Necis.

Dalam praktek kegiatan belajar dan mengajar (KBM) terintegrasi dengan program DTW jelas Agus, dimulai sesudah upacara pagi, seluruh siswa dimasing-masing kelas langsung mengikuti pengajian rutin Al-Quran yang dipandu oleh para wali kelas, atau salah seorang guru sampai pk. 08.30.  Kemudian dilanjutkan dengan KBM sesuai kurikulum yang telah disusun secara terintegrasi.

Materi yang diajarkan KBM berdasarkan edaran Bupati Sukabumi adalah Aqidah Akhlaq, Ibadah Syariah, Tafsir Al-Quran, Quran Hadist, dan Baca Tulis Al-Quran (BTQ). Pengajarnya tambah Agus, selain 3 orang guru agama yang telah ada di SMP Necis, juga mengangkat khusus beberapa orang guru honorer bidang keagamaan. “Sejak program DTW di integrasikan di SMP Necis, KBM yang semula sampai pk. 13.00, kini berakhirnya sampai pk. 14.30 atau sampai pk. 15.00,“ kata Agus yang juga ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) gugus SMP negeri dan swasta Komisariat Cisaat.

Selain itu, program DTW di SMP Necis ini tutur Agus, dilaksanakan pula pengajian rutin mingguan pada setiap hari Jum’at untuk semua guru dan pegawai Tata Usaha. Kegiatan ini dimulai pk. 07.00 sampai pk. 08.00.  Selama pengajian rutin berlangsung, setiap siswa yang dikelas pun diisi KBM oleh para Mentor, dengan materi bidang keagamaan yang menitik beratkan pendidikan akhlaq dan karakter. Demikian pula, setiap hari Selasa sesudah KBM dilaksanakan dilanjutkan kegiatan Hotmil Qur’an untuk semua siswa secara berjenjang, yang diatur berdasarkan kelompok Tilawah sebanyak 30 orang siswa.

“Untuk pembiayaan operasional kegiatan DTW sesuai dengan SK Bupati Sukabumi, pada dasarnya dibebankan kepada setiap siswa sebesar Rp. 30.000,– setiap bulan dalam bentuk Infaq Fisabilillah. Besaran Infaq ini adalah, hasil kesepakatan dari jajaran Komite Sekolah dengan para orang tua murid. Namun untuk siswa yang miskin dan anak yatim piatu semuanya dibebaskan. Jadi pihak sekolah hanya melaksanakan hasil keputusan Komite saja,“ tukasnya.

Seperti diketahui, dana operasionil kegiatan DTW di SMP Necis ini selain diperuntukan untuk memberi honor seorang guru agama yang mengajar 32 mata pelajaran DTW setiap minggu, 3 orang guru agama tetap yang menambah 8 mata pelajaran, dan honor beberapa orang Mentor, juga dialokasikan pula untuk administrasi lainnya sebagai penunjang kegiatan KBM DTW.  “Kegiatan DTW yang telah terintegrasi sejak tahun 2012 di SMP Necis ini kami mohon dukungan semua pihak. “pungkas Agus Karyawan.

Ujang S. Chandra