Tak Ada Kasus Curanmor di Pasirjambu 6 Bulan Terakhir

Petugas Kepolisian Polsek Pasirjambu saat melaksanakan apel pagi.

WARTAPATAHYANGAN.COM

BANDUNG — Pada periode Januari hingga Juni 2020 atau 6 bulan terakhir Polsek Pasirjambu mencatat tidak terjadi kasus curanmor di wilayah hukumnya. 

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan, melalui Kapolsek Pasirjambu, AKP Asep Dedi menyatakan bahwa di wilayah hukum Polsek Pasirjambu selama periode Januari hingga Juni 2020 nihil kasus Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor), apalagi ditengah pandemi Virus Corona (Covid 19) justru kondisinya lebih kondusif, dan angka kriminal mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan karena pada masa tersebut, masyarakat yang lebih banyak beraktivitas dirumah sehingga lebih intens dalam menjaga lingkungannya.

Kapolsek Pasirjambu, AKP Asep Dedi 

“Daerah yang paling kita antisipasi adalah jalur Cukanggenteng hingga perbatasan Kampung Warung, yang merupakan jalur hidup atau jalur lintasan dari Bandung/Soreang menuju Ciwidey,” ujar Asep saat wawancara di Mapolsek Pasirjambu, Senin (15/6).

Untuk mengantisipasi adanya tindak kriminal pencurian kendaraan bermotor, Polsek Pasirjambu senantiasa melakukan giat patroli malam, kemudian petugas juga seringkali memberikan nomor telepon kepada RT/RW atau masyarakat setempat. Jadi, lanjut Asep, jika sampai terjadi curanmor maka masyarakat bisa langsung menghubungi petugas kepolisian.

“Tidak hanya petugas, masyarakat juga berperan aktif dalam menjaga kondusifitas lingkungan. Jika ada kejadian apapun, masyarakat langsung aktif melaporkan,” lanjut Asep.

Wilayah hukum Polsek Pasirjambu ini membawahi sepuluh desa, diantaranya Desa Cukanggenteng, Desa Pasirjambu, Desa Cisondari, Desa Cibodas, Desa Mekarsari, Desa Cikoneng, Desa Mekarmaju, Desa Tenjolaya, Desa Margamulya dan Desa Sugihmukti. Dimana di setiap desa terdapat bhabinkamtibmas yang berjaga setiap saat untuk mencegah terjadinya curanmor.

“Bhabinkamtibmas ini senantiasa memberikan arahan kepada masyarakat untuk selalu menjaga keamanannya dan berusaha menghidupkan kembali siskamling yang ada disetiap desa,” sambung Asep.

Selain bhabinkamtibmas juga ada anggota Intel yang selalu melakukan penyelidikan terkait kondisi dan situasi dilapangan. Asep memastikan bahwa anggota kepolisian  selalu melakukan penyelidikan sebelum melakukan tindakan.

“Kita selalu membangun sinergitas diantara Polri, TNI, LSM dan ormas untuk mencegah terjadinya tindakan kejahatan,” jelas Asep.

Terakhir, Asep meminta masyarakat untuk selalu menjaga harta bendanya, seperti kendaraan bermotor. Masyarakat tidak boleh beranggapan bahwa wilayahnya selalu aman, jadi masyarakat harus senantiasa waspada. Kata Asep, kejahatan bukan hanya bersumber dari niat jahat, tetapi juga karena ada kesempatan.

“Simpan kendaraan ditempat aman dan dekat dengan kehidupan masyarakat,” ungkap Asep.

Sementara menurut Kanit Reskrim Polsek Pasirjambu, Iptu Hudraeni SH., menuturkan salah satu upaya yang sering dilakukan untuk mencegah terjadinya curanmor adalah rutin melakukan koordinasi, dan selalu melakukan patroli malam, dimana esok harinya, anggota kepolisian senantiasa melakukan  evaluasi kinerja kemudian melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan.

“Agar lebih waspada, kita anggap semua wilayah rawan. Oleh karena itu, kita tidak akan menyepelekan kondisi di setiap daerahnya,” jelasnya.

Ditempat terpisah Ketua RW 04 Desa Cisondari, Asep Rudi mengatakan bahwa diwilayahnya senantiasa menggalakan program siskamling dan ronda malam. Dimana setiap harinya, ada beberapa warga yang berkeliling wilayah untuk menjaga keamanan warga pada saat malam hari.

“Di wilayah kami juga sudah menyediakan pos siskamling. Alhamdulillah selama ini belum ada laporan warga yang kehilangan kendaraannya,” tandasnya.

Lily Setiadarma