Tanam 25.000 Bibit Pohon, DLH Kabupaten Bandung Gelar Kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia

Bupati Bandung Dadang Supriatna didampingi Ketua Yayasan Penata Giri Raharja, Eyang Memet, saat menanam pohon di kawasan Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Rabu (7/12/2022). Foto – Lily Setiadarma

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung melaksanakan kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia 2022 tingkat Kabupaten Bandung di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Rabu (07/12/2022).

Selain melaksanakan penanaman pohon, dalam puncak kegiatan Hari Menanam Pohon itu dilakukan pula pemberian penghargaan dan launching program yang digulirkan Pemkab Bandung melalui DLH setempat. Program ini dilaksanakan dengan konsep pentahelix.

Sebelumnya, DLH Kabupaten Bandung bersama sejumlah pihak terkait seperti Panata Giri Raharja dan pegiat lingkungan lainya telah melaksanakan penanaman 25.000 bibit pohon, tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Bandung.

Diharapkan melalui kegiatan tersebut pohon-pohon akan tumbuh subur dan tercipta keberlangsungan lingkungan hidup, yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dalam beberapa tahun bahkan hingga puluhan tahun ke depan.

Dalam kegiatan tersebut, Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna mengatakan, isu lingkungan yang bertepatan dengan Hari Menanam Pohon Indonesia ini harus dihadapi bersama-sama.

“Dengan program pentahelix ini kita bangun kekompakan dan kerjasama semua stakeholder termasuk BUMN yang ada di wilayah Kabupaten Bandung, sehingga program pelestarian lingkungan hidup dapat terwujud,” kata Bupati yang didampingi Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah di sela-sela kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia di Kampung Sindangreret, Desa Patengan.

Dadang menyebutkan, mulai Januari 2023 pihaknya akan mewajibkan kepada semua pelajar TK, SD, SMP, SMA, bahkan sampai Perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten Bandung untuk menanam pohon minimal 2 pohon setiap orangnya.

“Juga ketua RT, RW, Linmas, para kepala desa, LPMD, BPD, PKK, Karang Taruna, guru ngaji dan pengantin yang baru menikah, harus bisa menanam 2 bibit pohon,” kata Bupati seraya meminta Dinas Lingkungan Hidup menyiapkan lokasi atau lahan yang akan ditanami pohon tersebut.

Ketua Yayasan Penata Giri Raharja, Eyang Memet mengatakan, hampir disemua wilayah sudah dilakukan penanaman pohon. Sedangkan penanaman pohon hari ini merupakan puncak kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia.

“Kami para penggiat lingkungan hadir di sini untuk membangun sinegritas, sekaligus melihat progres yang telah kita lakukan, dan terbukti bahwa persoalan lingkungan harus ditangani bersama-sama,” tegas Eyang Memet.

Sebagai bentuk kongkrit, lanjut Eyang Memet, pihaknya bersama komunitas pegiat lingkungan sudah menyiapkan sekitar 197 jenis pohon, yang sebagian besar merupakan tanaman endemik khas Jawa Barat.

“Jadi tanaman endemik ini kami tanam bukan saja untuk pelestarian lingkungan, tapi juga untuk melawan lupa, karena memang banyak masyarakat saat ini yang hanya tahu namanya saja, namun seperti apa fisik pohonnya, mereka tidak tahu, bahkan tidak paham untuk apa peruntukan jenis tanaman endemik tersebut,” tuturnya.

Misalnya, kata Eyang Memet, banyak masyarakat yang belum tahu tanaman apa yang seharusnya ditanam di sempadan sungai, atau di sekitar mata air, atau untuk mengurangi polusi di perkotaan. “Makanya dalam upaya pelestarian lingkungan ini kami memandang penting penanaman tanaman endemik, dan itu bisa dijadikan sebagai media pembelajaran bagi generasi muda,” katanya.

Di tempat yang sama, Divisi HSE PT GeoDipa Unit Patuha Agung Maulana mengatakan, kegiatan hari ini, 7 Desember, merupakan puncak dari rangkaian Hari Menanam Pohon Indonesia.

“PT GeoDipa sendiri selama ini sudah turut berpartisipasi dalam program pentahelix yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung. Kita bersama stakeholder terutama yang dimotori oleh Yayasan Panata Giri Raharja turut menanam pohon di beberapa titik di Kecamatan Rancabali, Ciwidey, Pasirjambu (Pacira),” ungkap Agung.

Di wilayah Kecamatan Rancabali misalnya, lanjut Agung, GeoDipa melaksanakan penanaman pohon di daerah Citiis dan Patuha atau di area sekitar tempat operasional GeoDipa.

“Mudah-mudahan ke depan, dengan adanya kegiatan ini kita bisa meminimalisir terjadinya bencana alam seperti tanah longsor,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Patengan Asep Ester, mengungkapkan kegembiraannya atas kegiatan penanaman pohon yang dilaksanakan di wilayah desanya.

“Kami sangat senang, hari ini, di sini bersama Bapak Bupati berkumpul para aktivis lingkungan, para pimpinan dari dinas dan instansi yang terkait pengelolaan lingkungan dan kawasan hutan untuk bersama-sama menanam pohon,” ujar Asep.

Tentunya, lanjut Asep, setelah melakukan penanaman pohon, penting juga pemeliharaannya, sehingga tujuan untuk memulihkan dan memperbaiki lingkungan bisa terwujud serta dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dikemudian hari.

Lily Setiadarma