WartaParahyangan.com
BANDUNG – Wakil Bupati (Wabup) Bandung Ali Syakieb menghadiri silaturahmi Keluarga Besar Gagak Lumayung sekaligus Napak Tilas Keluarga Besar R.D. Darmita Atmadja dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80 di Kampung Cibener RT 01/RW 06 Desa Ganjarsabar, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Senin (8/9/2025).
Hadir dalam kegiatan itu, Camat Nagreg H. Perdana Firmansyah beserta unsur Forkopimcam Nagreg, Kepala Desa Ganjarsabar beserta jajaran BPD, dan LPMD. Selain itu hadir pula para alim ulama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, dan para budayawan.
Wabup Bandung Ali Syakieb menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Keluarga Besar Gagak Lumayung, yang sejak berdirinya pada 1955 terus konsisten merawat, menjaga dan melestarikan budaya Sunda, khususnya melalui seni bela diri pencak silat.
Menurut Ali Syakieb, Padepokan Gagak Lumayung yang didirikan oleh para tokoh daerah, termasuk Raden Darmita Atmadja, bukan sekadar pusat latihan silat, tetapi juga pusat pembinaan nilai-nilai luhur budaya Sunda.
Lebih lanjut Wabup Bandung menyebutkan bahwa peringatan HUT RI ke-80 menjadi momentum yang tepat untuk menegaskan kembali bahwa kemerdekaan yang dinikmati hari ini tidak terlepas dari peran tokoh-tokoh bangsa. “Termasuk tokoh daerah seperti Raden Darmita Atmadja yang ikut menanamkan nilai perjuangan, persaudaraan dan nasionalisme,” katanya.
Menurutnya, napak tilas yang dilakukan hari ini bukan hanya mengenang, tetapi juga mewariskan semangat juang dan kearifan lokal kepada generasi penerus.
“Kita menyadari bahwa tantangan saat ini semakin berat, terutama bagi generasi muda kita yang lebih akrab dengan budaya luar ketimbang budaya daerahnya sendiri. Hal ini tentu bisa menjadi ancaman jika tidak kita sikapi dengan bijak,” ujarnya.
Karena itu, kata Ali Syakieb, keberadaan Gagak Lumayung menjadi sangat penting, sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam merawat budaya Sunda, serta membentengi generasi muda dari pengaruh negatif globalisasi, sekaligus menanamkan rasa bangga terhadap jati diri dan budaya sendiri.
“Saya ingin mengajak para pemuda dan pemudi Kabupaten Bandung untuk tidak malu, apalagi minder, dengan budaya kita. Justru dengan memahami budaya sendiri, kita akan lebih percaya diri menghadapi budaya luar,” tutur Wabup.
“Mari kita jadikan seni penca silat, nilai-nilai kasepuhan dan warisan budaya Sunda sebagai modal besar dalam membangun masa depan yang lebih baik,” ajaknya.
Sementara itu, Camat Nagreg H. Perdana Firmansyah mengatakan nama Raden Darmita Atmadja tentu tidak asing bagi Keluarga Besar Gagak Lumayung maupun masyarakat Nagreg.
“Beliau adalah sosok leluhur, sesepuh, sekaligus pejuang yang pada masanya menjadi pengikat persatuan keluarga, penjaga nilai budaya, dan simbol perjuangan rakyat di wilayah ini,” katanya.
Dalam berbagai catatan sejarah, kata Camat Perdana, Raden Darmita Atmadja dikenal sebagai tokoh yang teguh membela tanah kelahirannya, menjaga martabat masyarakat, serta menanamkan nilai luhur persaudaraan dan keberanian.
Lily Setiadarma