Warga Belajar PKBM Imam Syafe’i Ikuti Seminar Kesehatan Mental

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Imam Syafe’i di Jalan Sadang No. 66, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, terus berinovasi dalam pendidikan karakter. Pada Minggu (9/11/2025) 2025, lembaga ini mengadakan seminar kesehatan mental untuk peserta pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C.

Sejak pagi, suasana kegiatan terasa hangat. Peserta datang dengan antusias karena ingin memahami cara menjaga kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, mereka juga belajar tentang pola asuh dan hubungan emosional di keluarga.

Ferdinan Sihombing, dosen Keperawatan Universitas Santo Boromeus, tampil sebagai narasumber. Ia menyampaikan materi dengan gaya sederhana namun menyentuh. “Saya berterima kasih kepada Pak Imam yang memberi ruang bagi diskusi ini. Peserta tampak antusias dan memahami pentingnya topik ini,” ujarnya.

Ferdinan menekankan bahwa setiap orang pasti menghadapi tekanan hidup. Karena itu, penting bagi setiap individu untuk mengelola perasaan dan tidak menumpuk beban pikiran. “Kecemasan muncul ketika seseorang tidak mengenali emosinya. Kalau emosi dipahami, stres bisa dikendalikan,” jelasnya.

Selain itu, ia menyoroti peran keluarga. Menurutnya, dukungan dari orang terdekat sering kali menjadi kunci pemulihan seseorang. “Keluarga perlu menciptakan suasana terbuka agar anggota bisa bercerita. Dukungan kecil pun sangat berarti,” ujar Ferdinan.

Dalam sesi diskusi, beberapa peserta berbagi pengalaman pribadi. Mereka menceritakan tentang tekanan di rumah dan pola asuh yang terlalu mengekang. Ferdinan menanggapinya dengan konkret. “Orang tua sebaiknya memberi ruang bagi anak. Kalau anak bebas berpendapat, ia akan tumbuh percaya diri,” katanya.

Narasumber Ferdinan Sihombing, dosen Keperawatan Universitas Santo Boromeus.

Karena itu, ia mengajak semua peserta untuk mulai memperbaiki komunikasi di rumah. Dengan komunikasi yang baik, hubungan keluarga menjadi lebih sehat dan hangat. Selain itu, suasana rumah juga bisa menjadi tempat pemulihan mental yang efektif.

Selama kegiatan, peserta aktif bertanya dan memberi tanggapan. Mereka merasa seminar ini membuka cara pandang baru tentang kesehatan mental. Banyak yang mengaku baru menyadari bahwa emosi yang terpendam dapat memicu masalah serius.

Perwakilan PKBM Imam Syafe’i menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan misi lembaga. “Kami ingin peserta memahami pentingnya keseimbangan antara pendidikan, karakter, dan kesehatan mental,” ujarnya. Menurut Syafe’i, pendidikan nonformal harus menyentuh sisi emosional peserta didik agar pembelajaran lebih bermakna.

Acara ini juga melibatkan Bimbingan Belajar Rumah Taruna sebagai mitra penyelenggara. Kolaborasi tersebut memperkuat komitmen kedua lembaga dalam membangun masyarakat yang tangguh secara mental dan sosial. Melalui kegiatan semacam ini, warga Cileunyi diharapkan lebih terbuka membicarakan persoalan mental tanpa rasa takut.

Menutup kegiatan, Ferdinan memberikan pesan sederhana namun kuat. “Kalau muncul masalah di rumah, jangan diam. Bicarakan dengan tenang dan cari jalan keluar bersama. Dengan komunikasi, depresi bisa dicegah,” pesannya.

Dengan semangat tersebut, PKBM Imam Syafe’i terus berupaya menghadirkan kegiatan yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menumbuhkan kesadaran emosional dan sosial bagi masyarakat sekitar.

Lily Setiadarma

Leave a Reply