WartaParahyangan.com
BANDUNG – Masjid Besar Ciwidey, Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung menggelar pengajian akbar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, Senin (25/8/2025) pagi.
Ratusan jamaah dari wilayah Kecamatan Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali (Pacira) memadati masjid tersebut untuk mendengarkan tausiyah dari mubaligah Hj. Aah Nurul Muhibah.
Camat Ciwidey, Nardi Sunardi, S.E., M.Si., yang hadir dalam Maulid itu menyampaikan apresiasi atas semangat jamaah yang begitu besar.
“Kegiatan ini berlangsung rutin setiap tahun. Tidak hanya warga Ciwidey, jamaah dari Pasirjambu dan Rancabali juga turut hadir. Kehadiran Ustadzah Aah dari Pangandaran menambah kemeriahan. Antusias masyarakat, terutama ibu-ibu majelis taklim, luar biasa,” ujarnya.
Camat juga menghubungkan nilai Maulid Nabi dengan semangat kemerdekaan. Menurutnya, keduanya sama-sama mengajarkan perjuangan, meskipun dalam dimensi berbeda.
“Jika 17 Agustus mengingatkan kita pada perjuangan bangsa, maka Maulid Nabi mengingatkan kita pada kewajiban spiritual. Sholat 17 rakaat menjadi pengingat ibadah yang harus kita jalankan. Silaturahmi dan nilai keagamaan adalah kunci utama kegiatan ini,” tambahnya.
Ketua DKM Masjid Besar Ciwidey, dr. H. Dudi Warsudin, S.H., M.H., menuturkan bahwa peringatan Maulid Nabi tahun ini berlangsung meriah sejak awal rangkaian.
“Alhamdulillah, lomba berjanji dan karaoke sholawat antar-majelis taklim se-Pacira berlangsung dengan semangat. Hari ini menjadi puncak kegiatan, karena tabligh akbar menghadirkan Umi Hj. Aah Nurul Muhibah dari Pangandaran. Kehadiran beliau menambah semarak,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjadikan syiar Islam bukan hanya tampilan luar. “Syiar Islam tidak boleh berhenti pada kemeriahan, tetapi harus masuk ke hati. Dengan peringatan ini, silaturahmi antar-majelis taklim semakin erat. Agama tidak mengenal batas wilayah administratif, selama itu untuk syiar, kita harus bergerak bersama,” jelasnya.
Puncak acara semakin khidmat ketika mubaligah Hj. Aah Nurul Muhibah menyampaikan tausiyahnya. Ia berpesan agar jamaah selalu menjaga keimanan dan ketakwaan.
“Alhamdulillah, saya bersyukur bisa hadir di Ciwidey. Antusias masyarakat sangat luar biasa. Mari kita semua memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah SWT. Insya Allah, acara ini membawa berkah untuk kita semua,” ujarnya penuh semangat.
Para jamaah tampak mendengarkan dengan penuh perhatian. Banyak di antara mereka yang merasa tercerahkan, bahkan semakin termotivasi untuk meneladani akhlak Rasulullah.

Ketua Panitia, Cecep Rahmat Hidayat, M.Pd., menjelaskan secara rinci rangkaian acara Maulid Nabi tahun ini. “Sebelumnya, kita menggelar lomba pembacaan al-Barzanji pada 20 Agustus, kemudian lomba sholawat pada 21 Agustus. Hari ini tabligh akbar menjadi acara inti dengan menghadirkan Hj. Aah Nurul Muhibah,” jelasnya.
Menurut Cecep, dengan adanya lomba dan tabligh akbar, pihaknya berharap tali silaturahmi semakin kokoh. “Kegiatan ini menjadi bukti kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Insya Allah, keberkahan akan lahir dari ukhuwah yang kuat,” tegasnya.
Pengajian akbar Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Masjid Besar Ciwidey itu menegaskan peran masjid sebagai pusat syiar Islam di Bandung selatan.
“Semoga semangat Maulid Nabi ini terus menyala. Mari kita rawat persaudaraan dan tingkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW,” ujar Cecep.
Lily Setiadarma