Wartaparahyangan
SUKABUMI — Betempat di Lapangan Dinas Pendidikan Cikembar Kabupaten Sukabumi, Selasa (29/10), Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudpora) menyelenggarakan kegiatan Festival Kaulinan Barudak Lembur. Acara yang berlangsung meriah dan penuh canda tawa ini dibuka langsung oleh Iwan Kusdian, Kadis Budpora dengan “Mengapungkan Kakapalan” secara bersama. Hadir dalam kesempatan itu Camat Cikembar dan jajaran Muspika, Jajaran Dinas Pendidikan dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutan pembukaannya, Iwan mengatakan, Kaulinan Barudak lembur ini merupakan seni budaya tradisi yang merupakan warisan budaya bangsa. Oleh sebab itu, keberadaannya perlu dipertahankan dan dilestarikan agar generasi muda dan generasi yang akan datang bisa mengenal budayanya sendiri.
Dijelaskan pula, untuk melestarikan seni budaya, sejarah dan nilai tradisi Kabupaten Sukabumi tidak hanya sebatas penanganan keragaman geologi, dan hayati saja. Tapi harus ditangani melalui program pewarisan dan revitalisasi seni budaya. “Kita harus bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan dan harus konsisten menyelamatkan khasanah seni budaya dan nilai-nilai tradisi Kabupaten Sukabumi. “kata Iwan.
Begitu pula Iwan merasa sedih karena kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan dan arus globalisasi yang saat ini melanda dengan derasnya, menjadikan akulturasi yang lambat laun generasi sekarang hampir tidak menganal seni budaya tradisional. Diantaranya Kaulinan Barudak Lembur. Untuk itu, melalui kegiatan program rutin dari Disbudpora ini, bertujuan untuk melestarikan, mengembangkan dan mensosialisasikan kembali permainan tradisional kepada masyarakat.
“Anak-anak sekarang, dimulai dari yang belum sekolah, atau yang duduk di bangku SD, SMP sampai SMA lebih mengenal permainan melalui Handphone (HP). Seakan-akan mereka hampir tidak mengenal permainan tradisional semacam permainan Egrang, mainan Kelom Batok, Rorodaan, Gatrik, Gasing, Perepet Jengkol, Bebedilan dan lain sebagainya,“ tutur Iwan.
Meski demikian, Iwan tetap merasa opitimis bahwa, Kaulinan barudak lembur ini tidak akan sirna ditengah derasnya kebudayaan asing. Hal ini karena masih banyak masyarakat yang mendukung untuk melestarikan seni kaulian barudak lembur. Salah satunya dengan dilaksanakan Festimal ini yang diikuti oleh 25 SD dari perwakilan 15 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi. “Kami mohon dukungannya,“ pungkasnya.
(UJANG S. CHANDRA)