Datang dari Keluarga Ulama, Toha Ingin Wujudkan Kabupaten Pesantren

Paslon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur, Muhammad Toha dan Ade Sobari (HaDe) saat pengundian nomor urut, di Hotel Yasmin, Cipanas, Cianjur, pekan lalu.

WartaParahyangan

CIANJUR – Sangat wajar bila Calon Bupati Cianjur Muhammad Toha, yang berpasangan dengan Calon Wakil Bupati Ade Sobari, berkeinginan untuk menjadikan Cianjur sebagai Kabupaten Pesantren.

Sebab, selain karena memang selama ini Cianjur dikenal sebagai kota santri, juga Toha sendiri datang dari keluarga ulama besar Cianjur, yakni KH. Abdullah Bin Nuh, yang namanya kini diabadikan sebagai nama jalan di kota Cianjur.

Ditambah lagi selama ini aktifitasnya banyak dicurahkan di ormas keagamaan, sehingga keinginan Toha untuk menjadikan Cianjur sebagai Kabupaten Pesantren boleh disebut sebagai totalitas jiwa raganya.

Muhammad Toha

Bahkan bila ditelusuri lebih jauh, dalam diri mantan anggota DPRD Cianjur empat periode ini mengalir darah pendiri Cianjur, karena ternyata Toha termasuk rundayan Dalem Cikundul Raden Aria Wira Tanu, bupati Cianjur pertama.

Tapi tentu tak semata karena hal-hal seperti itu bila perjalanan Toha dan Ade Sobari (HaDe) dalam Pilkada Cianjur sejauh ini berjalan lancar. Ada hal lain yang juga layak diapresiasi, yakni jalur perseorangan yang ditempuhnya. Sebab bukan perkara mudah mengumpulkan 100.000 lebih dukungan rakyat, yang dibuktikan dengan KTP,  untuk bisa menjadi Paslon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur dalam Pilkada Cianjur, 9 Desember 2020.

Juga yang menjadi pertanda baik, saat pengundian nomor urut paslon peserta Pilkada oleh KPU setempat, di Hotel Yasmin, Cipanas, Cianjur, pekan lalu. Paslon HaDe mendapat nomor urut 1. Ini sesuai dengan simbol HaDe, yakni Ahad, yang berarti satu.

“Nomor satu ini merupakan sebuah titik pemberangkatan dan tanda bagi HaDe untuk bersatu demi Cianjur,” kata Toha saat jumpa pers seusai pengundian nomor urut paslon Pilkada Cianjur.

Karena itu Toha mengajak semua warga Kabupaten Cianjur untuk menentukan keyakinan sesuai hati masing-masing agar menjadi lebih baik dan HaDe. “Modal kami adalah bersatu dengan bukti hubungan yang tak terpecahkan demi warga Cianjur,” katanya.

Dengan mengusung visi “Cianjur Makmur, Bermartabat dan Agamis”, Paslon HaDe menawarkan program utama untuk kemajuan Cianjur, antara lain menjadikan Cianjur sebagai Kabupaten Pesantren, dan Kabupaten Wirausaha.

“Salah satu programnya, bantuan dana ke-RT-an berbasis jumlah jiwa yang besarnya Rp 100.000 per jiwa. Dengan bantuan tersebut, kami mentargetkan dapat mencetak 10.000 klaster wirausaha se Kabupaten Cianjur,” ungkap Toha kepada WartaParahyangan.com, Rabu (30/9).

Langkah tersebut, lanjut Toha, akan dibarengi dengan upaya menciptakan birokrasi yang profesional, transparan, gesit, dan berkomitmen untuk melayani masyarakat dengan sebaik mungkin.

“Kami meyakini arti fastabiqul khairat, yakni berlomba-lomba berjuang untuk kebaikan, berjuang untuk menang, dan membangun Cianjur lebih HaDe,” katanya.

(Asep R. Rasyid)