Kadisdik: Sejumlah SD di Kabupaten Bandung Dapat DAK untuk Bangun RKB

Kepala SDN Soreang 2  H. Sugih terlihat sedang memantau  pengerjaan pembangunan RKB Tingkat  Adapun proses pengerjaannya baru tahap 40 persen , sumber dana DAK tahun 2020  di Desa Pemekaran Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, Selasa (29/9).

WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG  – Sejumlah sekolah dasar ( SD ) yang ada di Kabupaten Bandung mendapatkan bantuan dari DAK 2020 untuk membangun Ruang Kelas Baru (RKB) suntik bertingkat. Program ini membantu sekolah yang kekurangan kelas, agar bisa menjadi sekolah yang layak untuk siswa belajar.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, dr. H. Juhana M.MPd. mengungkapkan bahwa semenjak dirinya menjabat sebagai kepala dinas, ada peningkatan yang signifikan terkait dengan sarana dan prasarana Sekolah Dasar (SD). Menurutnya, dulu masih ditemukan sekolah yang berdiri di lahan bekas kandang ayam dan sekolah yang ambruk pada saat digunakan oleh siswa untuk belajar.

“Sekarang sudah ada perubahan mencolok. Walaupun memang masih ada sekolah-sekolah yang belum mendapatkan giliran direhab,” kata  Juhana saat mematau pengerjaan RKB Tingkat di SDN Soreang 2 . Selasa (29/9).

Juhana melanjutkan pembangunan sekolah harus mengikuti perkembangan jaman. Misalnya, karena lahan semakin terbatas maka pembangunan sekolah cenderung bersifat vertikal atau yang disebut dengan Ruang Kelas Baru (RKB) bertingkat.

“Ini juga program baru sebetulnya yaitu RKB Tingkat Suntik,” jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, dr. H. Juhana M.MPd.

Juhana menuturkan pada tahun ini APBD banyak yang di refocusing untuk penanganan dampak Covid 19. Hal tersebut dilakukan agar virus corona tidak bisa menyebar cepat dan agar tidak ada masyarakat yang kelaparan.

“Jadi, bukan berarti pendidikan tidak penting. Tapi digeser, kan harus diisi dulu perut, baru bisa belajar,” katanya.

Untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), lanjut Juhana, tidak pernah berhenti. Artinya tetap bisa berjalan, hanya polanya saja yang berbeda, yaitu dengan pola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Belajar Di Rumah (BDR).

“Bagi sekolah yang sudah siap pembelajaran tatap muka, silahkan usulkan. Tetapi harus bisa memenuhi sejumlah persyaratan, misalnya menerapkan aturan paruh waktu, paruh siswa, dan paruh mata pelajaran. Artinya, ada spesifikasi siswa yang bisa belajar di sekolah, misalnya siswa yang dekat dengan sekolah,” papar Juhana.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Soreang 2  H. Sugih mengatakan segala sesuatu harus mengacu pada juknis dari Kemendikbud. Kemudian disesuaikan dengan kebutuhan lapangan. SDN Soreang 2 sudah mendapatkan bantuan RKB tingkat sebanyak dua kali.

“Diadakan RKB ini, karena siswa bertambah banyak. Namun, kita kekurangan lahan. Padahal, kita punya 12 rombel dengan tujuh ruangan, sehingga masih kurang,” jelas Sugih.

SDN 2 Soreang ini berdiri di Desa Pemekaran Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Adapun proses pengerjaannya RKB tingkat baru tahap 40 persen , sumber dari dana DAK tahun 2020, sebesar Rp275 juta.  Dengan masa kerja pembangunan selama 90 hari, yaitu dari mulai 25 Agustus 2020 sampai 25 November 2020.

Kepala Sekolah SDN Cibogor 1 Suryati dengan  Ketua P2S Wawan Hermawan di sekolah yang sedang dibangun dan kini pembanguan  sudah mencapai 40 persen, di Desa Pemekaran Kecamatan Soreang Kab.Bandung, Selasa (29/9).

Selain itu, Kepala Sekolah SDN Cibogor 1 Suryati SP.d, didampingi Ketua P2S Wawan Hermawan SP,d. mengatakan pembangunan RKB tingkat dimulai dari 25 Agustus 2020. Kini pembangunan RKB itu sudah mencapai 40 persen. RKB ini sebagai bentuk perhatian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung yang melihat kondisi SDN Cibogor 1 yang kekurangan kelas dan berdekatan dengan Kantor Pemkab. Bandung.

“Saya bersyukur, SDN Cibogor 1 ini bisa mendapatkan bantuan RKB ini,” ucap Suryati.

Suryati mengungkapkan anggaran RKB ini sebesar Rp275 juta. Kata Suryati, ada 227 siswa dengan lima kelas. Sehingga, masih belum memenuhi syarat. Namun dengan adanya RKB ini, SDN Cibogor 1 bisa mendapatkan ruang kelas baru. Namun masih kekurangan dua ruang kelas.  

“Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah, karena telah membantu melancarkan sarana dan prasarana untuk pendidikan sekolah,” pungkas Suryati.

Lily Setiadarma