Muhammad Toha, di Antara FKDT dan Pecalonannya sebagai Bupati Cianjur

WARTAPARAHYANGAN.COM

CIANJUR  — Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Cianjur Muhammad Toha menegaskan, meski dirinya kini mencalonkan sebagai bupati dalam Pilkada Cianjur 2020, tapi dia tetap akan berkonsentrasi pada tugasnya sebagai ketua FKDT.

“Amanat sebagai ketua FKDT tetap terkonsentrasi penuh, karena memang bidang saya dan tugas kita adalah mengawal keagamaan di Cianjur,” kata Toha setelah dilantik sebagai ketua FKDT Kabupaten Cianjur Periode 2019-2024 di aula koperasi Kemenag Cianjur, Kamis (12/3).

Jabatannya sebagai ketua FKDT Cianjur Periode 2019-2024 ini, bagi Toha merupakan periode keduannya.

Toha menjelaskan, keputusannya mencalokan sebagai bupati merupakan ranah konsentrasi aspirasi politik untuk membangun posisi di tatar kebijakan.

“Saya muncul di bursa pencalonan Bupati Cianjur lebih pada tidak dipandangnya kepentingan FKDT sebagai penggerak keagamaan di Cianjur yang punya ruh ke islaman yang sebenarnya,” kata Toha.

Karena itu, Toha mengajak keluarga besar FKDT untuk bersama-sama membangun Cianjur. “Karena realitas politiknya jika kami dirangkul, dijamin anda (kompetitor) bisa menang dan bila ditinggalkan bisa jadi tertimpa kekalahan. Karena itu, mari sinergi dengan kami,” tegas Toha.

Sementara itu, Ketua FKDT Jabar, Atep Abdul Ghofar, seusai melantik pengurus FKDT Cianjur, mengaku tak masalah Toha mencalonkan sebagai bupati dalam Pilkada Cianjur. Karena langkah Toha tersebut merupakan hak prerogratif masing-masing, tidak ada kaitan dengan FKDT. .

Menurut Atep, FKDT fokus mengelola madrasah diniyah, dan pengabdian kepada umat. Kalau diperjalanan ada tawaran atau kesempatan untuk maju dalam kontestasi Pilkada, seperti Toha, itu kembal kepada pribadinya masing-masing.

“Kebetulan Kang Toha yang menjadi ketua FKDT Cianjur, mencalonkan sebagai bupati. Silakan saja. Tidak ada tekanan atau tidak boleh,” kata Atep seraya menyebutkan, soal dukungan, FKDT tidak memberikan dukungan secara langsung, tapi hanya dukungan secara pribadi masing-masing.

Seperti diketahui, Toha bersama Ade Sobari telah menyerahkan berkas dukungan pecalonannya kepada KPUD setempat sebagai bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Cianjur melalui jalur perseorangan (independen).

Menurut Toha, pencalonannya tersebut karena adanya desakan dari pimpinan parpol non parlemen di Cianjur. Padahal semula dia sebenarnya ingin konsentrasi di pendidikan.

“Tapi teman-teman pimpinan parpol non parlemen mendorong saya untuk maju di Pilkada Cianjur. Saya susah menolak amanah itu, ya akhirnya dijalani saja hingga menyerahkan berkas-berkas dukungan ke KPU,” kata Toha kepada WartaParahyangan.com, Jumat (14/3).

Toha mengakui, pencalonannya itu sedikit banyak akan berdampak pada FKDT yang dipimpinnya. Tapi tidak mencalonkan pun belum tentu tak ada dampaknya.

“Sebagai ketua FKDT, saya sudah lama ingin agar wajib belajar diniyah di Cianjur ini benar-benar dijalankan. Tapi hal itu kurang mendapat respon dari sekolah-sekolah formal,” katanya.

(Asep R. Rasyid)