WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG – Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Pemkab Bandung H. Marlan, S. Ip. M.Si., mengungkapkan BPR Kerta Raharja masih memiliki kemampuan keuangan yang cukup memadai, meskipun saat ini ada gangguan dari sisi pendapatan, tetapi operasional dan target masih berjalan.
Menurut Marlan, Pemerintah Kabupaten Bandung semula berencana melakukan penyertaan modal kepada BPR Kerta Raharja sebesar Rp5 miliar. Tetapi karena pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bandung mengalami penurunan hingga mencapai angka 53 persen akibat terdampak Covid-19, maka penyerahan modal itupun menjadi terganggu.
“Kita akan lakukan evaluasi dan revisi atas target yang sebelumnya dicanangkan,” ungkap Marlan, Sabtu (10/5) di Bandung.
Bulan April 2020 lalu, kata Marlan, seharusnya semua BUMD Kabupaten Bandung sudah melakukan RUPS, tetapi karena adanya pandemi kemungkinan akan ada revisi terhadap target yang ingin dicapai. Menurut Marlan, yang paling terdampak dalam hal ini adalah dari sisi ekonominya, sehingga akan memberikan gangguan terhadap kinerja perbankan dan BUMD lainnya.
“Nanti akan ada penghitungan kembali dalam perubahan anggaran. Jadi, jika nantinya pendapatan daerah membaik kembali, maka penyertaan modal tersebut bisa dilanjutkan,” tutur Marlan. Ia berpendapat, di tengah kondisi pandemi sekarang semua pihak harus tetap yakin bahwa semuanya akan kembali seperti semula.
Sementara itu, Direktur Utama ( Dirut ) BPR Kerta Raharja H. Moch. Soleh Pios, SE., mejelaskan bahwa akibat adanya pandemi Virus Corona (Covid 19) membuat BPR Kerta Raharja mengalami penurunan laba hingga 40 persen. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan beberapa upaya, di antaranya melakukan penyetopan kredit, melakukan tugas penagihan dengan memanfaatkan telepon genggam, dan memfokuskan kepada kekuatan dari keuangan fisik.
“Untuk sementara, kita fokuskan kepada biaya operasional terlebih dahulu,” jelas Pios.
Pios berpesan kepada para karyawan BPR Kerta Raharja baik di kantor maupun cabang, agar selalu menjaga kesehatan dan terus mengikuti protokol kesehatan.
Lily Setiadarma