Truk Proyek Perumahan Tiap Hari Cecerkan Tanah di Ruas Jalan Soreang-Katapang

Akibat ceceran tanah dari truk, kondisi ruas jalan raya Soreang-Katapang tepatnya di wilayah Warung Lobak terlihat sangat kotor. Kata warga setempat, tiap hari ada truk mengangkut tanah urugan untuk pembangunan salah satu perumahan di daerah Katapang.

WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG – Para pengguna jalan di sekitar Jalan Raya Soreang-Katapang tepatnya di wilayah Warung Lobak mengeluhkan banyaknya ceceran tanah merah yang berjatuhan dari truk pengangkut material urugan untuk pembangunan salah satu perumahan di daerah Katapang.

Ceceran tanah merah tersebut dianggap sangat membahayakan para pengguna jalan terlebih jika terjadi hujan atau pada malam hari karena bisa mengakibatkan jalan licin dan membuat pengendara mengalami kecelakaan.

Seorang pengendara motor yang kebetulan melintas disana, Asep (32) mengatakan dirinya cukup terganggu dengan kondisi jalan seperti itu. Ia yang hampir tiap hari melewati jalan tersebut untuk pulang-pergi bekerja di daerah Katapang merasa khawatir akan tergelincir dan jatuh dari motor.
“Ini udah beberapa minggu sih kayaknya, cukup khawatir sih, apalagi katanya udah banyak yang jatuh disini,” katanya saat ditemui dijalan warung lobak , Sabtu (12/12/2020) sore.

Menurut Asep, bukan hanya saat hujan, jalanan disana tiap hari basah dan licin karena terus disiram air yang mungkin dimaksudkan agar jalanan tidak berdebu.

“Hari ini nggak hujan, tapi jalan tetep aja licin karena ada yang nyiram, kayaknya biar ngga berdebu, tapi malah licin,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolsek Katapang Kompol Kozasah ketika dihubungi via telepon menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengimbau kepada pihak pengusaha agar memperhatikan dengan seksama terutama masalah keamanan, kelancaran dan keselamatan lalu lintas, pasalnya jalur yang mereka gunakan untuk mengangkut material urugan adalah jalan protokol umum dimana semua masyarakat menggunakan jalan tersebut untuk beraktivitas.

“Terutama ketika mereka membawa barang-barang untuk material urugan itu jangan sampai berceceran di lapangan,” kata Kozasah.
Salah satu antisipasi yang harus dilakukan, menurutnya adalah harus mempersiapkan petugas yang dilapangan, termasuk kendaraan yang keluar dan masuk proyek tersebut kondisi bannya harus dalam keadaan bersih dari tanah. 

Selain itu, Kozasah memaparkan bahwa untuk penanganan hal selain keamanan dan lalu lintas, itu merupakan domain dinas terkait seperti Satpol PP. 

“Itukan domainnya Satpol PP, nah mereka (pengusaha) itu sudah pernah diundang oleh Satpol PP, saya juga diundang namun saat itu berhalangan karena ada giat pengamanan Pilkada, intinya arahnya sama, dan pengusahanya menyatakan siap melaksanakan imbauan tersebut,” paparnya.

Namun, lanjut Kozasah, jika realisasi dilapangan masih seperti itu (tidak ada perubahan), maka pihaknya akan kembali berkoordinasi dengan Satpol PP untuk mengambil tindakan yang lebih tegas.

Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan agar lebih berhati-hati jika melewati jalur tersebut dan untuk pihak perusahaan agar memasang rambu-rambu lalu lintas yang jelas agar masyarakat memahami kondisi disana.  “Anggota polsek selalu patroli disanA, terutama ketika macet.” pungkasnya. 

Lee