WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG – Kepala Korwil Disdik Kecamatan Pasirjambu, Dodi Rodiana SP.d., M.MPd., mengapresiasi keberadaan Ikatan Keluarga Dinas (IKD) Kecamatan Pasirjambu yang tetap eksis meski sudah hampir 40 tahun berdiri.
“Saya angkat jempol, saya kesini pada RAT tahun 2019 dan alhamdulillah sampai sekarang. IKD yang ada di Pasirjambu ini sangat luar biasa, karena mengedepankan kebersamaan dan meningkatkan jalinan silahturahmi,” ujar Dodi saat ditemui di Pasirjambu, Rabu (10/2/2021).
Menurut Dodi, sinergisitas antara pengurus dan anggota IKD Pasirjambu itu sangat kuat. Sehingga dari segi keuangannya pun, kata Dodi, bisa sehat. Tentunya hal tersebut bisa memberikan dampak yang berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan anggota.
“Harapannya semoga IKD ini bisa tetap eksis kesejahteraan anggota juga tetap terjaga dengan baik,” ucap Dodi.
Sementara itu, Ketua IKD Pasirjambu, Hj. Yeti Kusmayanti, S.Pd., mengatakan bahwa ada 132 orang yang tergabung dalam IKD Pasirjambu. Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan oleh IKD Pasirjambu yaitu simpan pinjam. Kegiatan itu diberi nama Ikatan Dinas Kesejahteraan. Alasannya adalah karena kegiatan simpan pinjam ini dilakukan atas dasar keputusan musyawarah antar anggota. Bentuk kegiatan lain yang sering dilakukan yaitu kegiatan sosial.
“Misalnya menengok anggota atau keluarga anggota yang sedang sakit, lalu juga ada kegiatan memberi kado bagi anggota yang pensiun,” kata Yeti.
IKD Kecamatan Pasirjambu sendiri sudah melakukan rapat tahunan anggota, yang diikuti oleh 26 anggota perwakilan dari setiap gugus. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menerapkan protokol kesehatan di dalam sebuah acara sehingga bisa mencegah penyebaran Covid 19.
“Pembagian SHU nya sepuluh persen, sekitar Rp53 juta, adapun aset simpanannya yaitu Rp546 juta,” jelas Yeti.
Yeti mengungkapkan pendapatan dari kegiatan simpan pinjam tersebut menurun hingga 20 persen. Hal tersebut dikarenakan adanya anggota yang kurang bertanggungjawab dalam membayar pinjaman.
“Ada sinergi antara pengurus dengan anggota, jadi saling menghargai. Ada yang pinjam maka ada keuntungan. Dan keuntungan itu diberikan lagi ke anggota. Jadi kami mengelola keuangan dengan kebersamaan antara pengurus dengan anggota,” pungkas Hj. Yeti.
Lily Setiadarma