BPBD dan DPRD Kab. Bandung Tinjau 4 Titik Rawan Banjir Rancaekek

Kepala BPBD Kab. Bandung H.Akhmad Djohara bersama   Anggota DPRD Yayat Sudayat, Camat Rancaekek Baban, saat melakukan peninjauan ke lokasi rawan banjir jembatan pulus.

WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung bersama DPRD Kabupaten Bandung melakukan rapat koordinasi dan meninjau empat titik rawan banjir di sepanjang aliran Sungai Cikeuruh Rancaekek.

Kegiatan tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi, tanggap siaga dan langkah konkrit Pemerintah Kabupaten Bandung untuk mencari solusi dalam menangani banjir langganan setiap tahun di Kecamatan Rancaekek.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, H.  Akhmad DJohara mengatakan bahwa penanganan bencana perlu adanya kerja sama dari semua unsur baik masyarakat, pemerintah, dunia usaha, media, dan kajian tim akademisi atau yang bisa disebut Pentahelix. Menurut Akhmad, sudah terbangunnya Curug Jompong, Sodetan Sungai Cisangkuy dari wilayah Banjaran ke Rancamanyar, membuat potensi banjir akan banyak terjadi di wilayah Rancaekek.

“Karena sudah terjadi pendangkalan di aliran Sungai Cikeruh yang memiliki panjang kurang lebih empat kilometer. Sehingga secepatnya perlu skala prioritas penataan di sekitar wilayah Rancaekek, Sukamanah, Tegalluar,” tutur Akhmad saat ditemui kantornya , Rabu ( 17/2/2021).

Selanjutnya, kata Akhmad, hasil survei/asessment akan dibawa ke dalam rapat pimpinan, sehingga bisa dibentuk langkah konkrit untuk penanganan banjir tersebut dalam kurun waktu yang relatif cepat.

“Belum ada gerakan penataan berupa normalisasi atau pengerukan Sungai Cikeruh itu. Sehingga perlu langkah konkrit cepat guna meminimalisir dampak banjir. Harapannya jangan sampai terjadi banjir lagi di Rancaekek,” ungkap Akhmad.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bandung fraksi Partai Demokrat, Yayat Sudayat meminta pemerintah Kabupaten Bandung untuk segera melakukan langkah cepat (action) berupa normalisasi sungai, pengerukan Sungai Cikeruh. Katanya, sudah 25 tahun belum ada pengerukan. Hal tersebut membuat masyarakat sangat terbebani dengan adanya banjir yang disebabkan pendangkalan sungai.

“Mudah-mudahan dengan pergantian Bupati/Wakil Bupati baru kerja 100 hari pertama, saya akan mendorong di rapat segera normalisasi Sungai Cikeruh,” kata Yayat.

Lily Setiadarma