Pasca Penataan, Pantai Karanghawu Palabuanratu Kian Memikat

Gubernur Ridwan Kamil dan Bupati H. Marwan Hamami mencermati keindahan pantai Karanghawu, Pabuanratu, pasca dilakukan penataan.

WARTAPARAHYANGAN.COM

SUKABUMI — Pantai Karanghawu Palabuanratu di Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi kini telah ditata rapi dan tampil dengan wajah baru. Saat ini telah berdiri gapura, tugu Karanghawu Beach kemudian jalur pedestrian yang menghadap langsung ke laut serta fasilitas lainnya.

Meski sejak lama telah menjadi destinasi dan tujuan utama wisatawan ke Palabuanratu, namun kini setelah ditata, Indahnya pantai Karang Hawu melebihi indahnya pantai Sayang Heulang dan pantai Santolo di Garut Selatan. Penataan ini menggunakan dana yang bersumber dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Provinsi Jawa Barat tahun 2021.

Keindahan pantai Karang Hawu, selain pesisirnya sangat cocok untuk spot photo, juga

eksotisme batu karang Pantai Karang Hawu menjadi pemandangan tak biasa. Bentuk batu karangnya menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan.

Batu karang yang besar dan bentuknya yang unik menjadi ciri khas sendiri ketimbang pantai lain di daerah Sukabumi. Pantai Karang Hawu ini merupakan bagian dari Geopark Ciletuh Palabuanratu.

Keindahan batu karangnya berbentuk tungku, ukurannya bervariatif dari yang kecil sampai yang besar. Biasanya yang berukuran besar bisa dipakai pengunjung untuk berendam. Batu karang yang berbentuk tungku inilah yang menjadi asal mula penamaan Pantai Karang Hawu. Hawu diambil dari bahasa Sunda yang berarti perapian atau tungku untuk menanak nasi di dapur.

Bupati Marwan Hamami di depan gapura Pantai Karanghawu, Palabuanratu.

Walau bentuk batu karangnya yang indah, pengunjung tetap harus berhati-hati saat main di sekitar batu karang. Karena tekstur batu karangnya agak kasar dan licin dan ombak laut Pantai Karang Hawu relatif besar. Jadi pengunjung harus tetap waspada mencari tempat yang relatif aman. Disekitar wilayah itu tidak diperbolehan untuk berenang.

Untuk menikmati Pantai Karang Hawu, pengunjung hanya perlu merogoh kocek tiket masuk sebesar Rp 5.000.  Sedangkan parkir motor dan mobil Rp 2.000 dan Rp. 5.000. Fasilitas yang tersedia di antaranya parkir yang luas, penyewaan papan selancar, mushola, rumah makan dan toko cinderamata.

Selain itu, hamparan keindahan yang dimiliki, Pantai Karang Hawu memiliki kisah mitos tersendiri.  Hal ini akan menjadi menjadi daya tarik lain untuk mereka yang menyukai cerita mistis. Katanya, dipercaya pantai ini merupakan alun-alun utara atau bisa dibilang gerbang pintu masuk menuju kerajaan gaib dari Nyi Roro Kidul.

Sejak dulu, banyak pengunjung yang datang untuk bertapa atau bersemedi di sekitar Karang Hawu, dengan harapan supaya dapat bertemu dengan Nyi Roro Kidul, ada pula dari mereka yang hendak berusaha untuk mengobati penyakit medis maupun non medis. Bahkan Presiden pertama RI yakni Ir. Soekarno diyakini pernah bertapa di sebuah batu karang yang berbentuk kursi yang biasa disebut Karang Kursi atau Batu Kursi.

Namun bagi pengunjung ke Karang Hawu, ada larangan yang merupakan mitos paling terkenal ialah, larangan menggunakan pakaian berwarna hijau, yang berlaku di sepanjang Pantai teluk Pelabuhanratu termasuk di Pantai Karang Hawu ini.

Hal tersebut dikarenakan, warna hijau merupakan warna kesukaan dari Nyi Roro Kidul, dan apabila ada pengunjung yang memakai baju berwarna hijau katanya, akan hilang terbawa arus kemudian dijadikan prajurit oleh Nyi Roro Kidul.

Tapi apabila dilihat secara ilmiah, jika pengunjung menggunakan baju berwarna hijau ditakutkan ketika terbawa arus akan lebih sulit untuk ditemukan. Karena warnanya sama dan dengan warna air laut yang berwarna kehijauan, sehingga menyulitkan tim SAR dalam melakukan proses pencarian.

Pantai Karang Hawu memiliki deburan ombak yang cukup kencang, dan suaranya begitu menenangkan. Disadari atau tidak suara deburan ombak dapat membuat wisatawan tenang, dan bisa melupakan segala gundah yang dirasa. Sangat cocok untuk melepaskan semua penat dari kesibukan rutin sehari-hari.

Ada juga hal yang sangat menarik disela-sela Batu Karang Hawu. Yaitu adanya Sumur Tujuh.

Namun Sumur Tujuh di Pantai Karang Hawu bukanlah seperti sumur pada umumnya, melainkan sebuah cekungan yang dikelilingi batu karang dimana jumlahnya ada 7 buah sumur. Bentuk dari karangnya lingkaran, dan memanjang ke bawah layaknya sebuah sumur. Airnya pun cenderung payau, karena sudah bercampur dengan air hujan.

Tujuh Sumur pantai Karang Hawu ini dipercaya sejak lama sebagai tempat untuk penyembuhan penyakit medis maupun non medis, bahkan ada juga yang menjadikannya sebagai tempat untuk meminta dimudahkan bertemu jodoh.  Namun bagi wisatawan diwanti-wanti, ketika berada di sekitar 7 Sumur pantai Karang Hawu ini harap berhati-hati, karena dalam setiap pijakan hanyalah batuan karang yang agak licin yang ada di sekitarnya.

“Tidak percaya kepada semua mitos itu??? Silahkan saja datang ke pantai indah Karang Hawu.”kata H. Marwan Hamami, Bupati Sukabumi sambil tersenyum renyah.

UJANG S. CHANDRA