30 Pengusaha Homestay di Kawasan CPUGGp Ikuti Pelatihan Usaha Mikro Berbasis Kompetensi

WartaParahyangan.com

SUKABUMI – Sebanyak 30 pengusaha homestay di kawasan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp) Kabupaten Sukabumi mengikuti pelatihan usaha mikro berbasis kompetensi di aula Hotel Augusta Palabuhanratu.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari sejak Rabu hingga Jumat (28/10/2022) itu diinisiasi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia (Kemenkop UKM RI) bekerjasama dengan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (DPKUKM) Kabupaten Sukabumi.

“Pelatihan ini bertujuan untuk menyemangati dan mendorong pelaku usaha homestay diseluruh Indonesia pasca pandemi Covid-19. Khususnya lagi untuk mendorong sumber daya manusia yang unggul di daerah objek wisata yang telah mendunia ini, yakni Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp),” ungkap Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM RI, Yulius, saat membuka pelatihan tersebut.

Kemenkop UKM, kata Yulius, berusaha mendorong pengusaha homstay untuk spillover kepada UMKM, baik itu kepada pekerjanya maupun keahliannya.

Dalam mengembangkan SDM yang unggul terhadap pelaku usaha homstay di Kabupaten Sukabumi, pihaknya telah mempersiapkan beberapa skema permodalan yang dapat diakses oleh para pelaku homstay, di antaranya KUR Kluster dan Pusat Modal Manusia (PMM).

“Skema KUR yang didorong saat ini adalah KUR Kluster dengan bunga pinjaman sebesar 6 persen,” ujar Yulius seraya berharap pelatihan tersebut dapat dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh, sehingga nantinya bisa menjawab apa saja yang menjadi kelemahan suatu homestay di kawasan CPUGGp.

“Kabupaten Sukabumi berada di posisi wisata dunia, jadi harus betul-betul memiliki homestay yang terstandarisasi,” tegasnya.

Sementara itu Kepala DPKUKM Kabupaten Sukabumi Yulifri mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kemenkop UKM RI yang telah menginisiasi penyelenggaraan pelatihan kompetensi bagi pengusaha homestay.

“Tentu dengan mengikuti pelatihan ini para pelaku UKM bidang homestay akan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan potensi dalam pengelolaan dan pelayanan kepada para pengunjungnya,” ujar Yulifri.

Ditempat yang sama, Ketua Harian CPUGGp Dodi Somantri menambahkan, Ciletuh Palabuhanratu telah berhasil revalidasi beberapa bulan yang lalu, yang kini masih mempertahankan sertifikasi sebagai wisata dunia.

Karena itu, lanjut Dodi, para pelaku usaha homestay harus lebih profesional dan meningkat pengelolaan homestay-nya. “Syarat dasar homestay pada intinya sanitasi dan higienitas,” katanya.

Ujang S. Chandra