BIDANG PNFI dan PAUD Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung, kini punya ‘komandan’ baru menyusul dilantiknya Drs. H. Tedi Priatna MM.Pd, Senin (22/01). Ia (Tedi—red) menggantikan Dra.Hj. Mieke Saptawati yang bulan Desember lalu memasuki masa pensiun. Sebelumnya Tedi adalah Kasi Dikmas Bidang PNFI selama 12 tahun.
Sudah barang tentu Tedi menerima estafet tanggungjawab yang besar atas jabatan barunya ini. Hal itu, kata Tedi, pria kelahiran Subang 18 November 1967, adalah resiko alamiah. Namun yang paling penting, kata dia, instansi BIDANG PNFI dan PAUD yang kini dipimpinnya ke depan tetap memiliki peran besar dalam dunia pendidikan khususnya di Kab. Bandung.
Sulung 7 bersaudara pasangan H. K Supriatna -Hj. Mintarsih ini, menyatakan bahwa yang sudah baik di bawah Hj. Mieke Saptawati, seperti dalam memelihara hubungan kerja dengan staf di bawahnya, akan ia tingkatkan. Sebaliknya yang dirasa perlu mendapat sentuhan baru, seperti peningkatan kualitas kinerja, sudah seharusnya pula ia lakukan.
Selama 12 tahun bertugas di Kasi Dikmas Disdik Kab. Bandung, Tedi menuturkan, setidaknya ia mencatat ada 58 lembaga PKBM telah berhasil menjalin kemitraan dengan instansinya sekaligus membantu masyarakat drop out sekolah akhirnya bisa mendapatkan ijazah Paket A (SD), B (SMP) maupun Paket C (Setara SMA).
Mereka (para lulusan PKBM—red) umumnya berasal dari berbagai lapisan masyarakat yang secara ekonomi belum beruntung. Sehingga untuk mendapat ijazah sekolah mereka menempuhnya melalui kesetaraan Paket A, B maupun C.
“Lulusan Paket A, B serta Paket C tiap tahunnya rata-rata bisa 250 hingga 300,” kata Tedi, alumni SMP Sukamandi, Subang dan mulai diangkat PNS pada 2006 di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) bidang Pendidikan luar sekolah pemuda dan olahraga (PLSPO).
Terkait lulusan di atas, Tedi mengaku baginya ada kebahagiaan tersendiri. Pasalnya, mereka yang berhasil mengantongi ijazah Paket A, B maupun C itu akhirnya bisa memperoleh pekerjaan secara layak, bukan hanya di perusahaan swasta, tetapi juga tidak sedikit yang menjadi PNS.
Sedangkan di Bidang PAUD, Tedi menyebut banyak pula catatan telah dicapai. Catatan positif itu, menurut Tedi merupakan modal berharga dalam mendorong tugasnya pada jabatan barunya sekarang, di antaranya yaitu menggelorakan semangat wajib belajar 12 tahun.
Kegiatan yang mengarah ke wajib belajar 12 tahun, kata dia, masih harus terus diupayakan oleh semua pihak. Pencapaian tujuan tersebut, diperlukan langkah-langkah proaktif lembaga dan institusi terkait sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing secara terkoordinasi dan terintegrasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi program.
Ia menambahkan, Bidang PNFI dan PAUD sebagai bagian dari Disdik, sesuai dengan tugas dan kewenangannya harus meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah, dan mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out).
Putus sekolah, menurut Tedi harus dicegah. Di pihak lain menjadi tugas instansinya pula untuk terus meningkatkan kegiatan kursus-kursus dengan tujuan membekali keterampilan warga masyarakat sekaligus menekan tingginya angka pengangguran di Kab. Bandung.
Kaitannya dengan tugas-tugas tersebut, Tedi yang menyelesaikan S-1 serta S-2 di Uninus Bandung — mengaku segera akan melakukan koordinasi internal, menggerakkan semua penilik kursus dan lembaga kemitraan PKBM, IPI (Ikatan Penilik Indonesia) dan Himpaudi untuk bekerjasama meningkatkan kinerja sesuai tupoksinya masing-masing.
Lily Setiadarma