WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG — Pimpinan BPR Kerta Raharja Cabang Ciparay, Rahmat, menyatakan dibangunnya kantor baru Cabang Ciparay diharapkan bisa menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan keberadaan BPR Cabang Ciparay.
“Alhamdulillah gedung baru ini sudah selesai dibangun, diharapkan bisa menjadi motivasi bagi saya sendiri khususnya, bagaimana caranya agar Cabang Ciparay ini menjadi icon/primadona khususnya di dapil lima ini,” kata Pimpinan BPR Kerta Raharja Cabang Ciparay, Rahmat, usai peresmian Gedung BPR Kertar Raharja Cabang Ciparay, Selasa (13/10/2020).
Rahmat menuturkan, dalam memacu perusahaanya, selama ini ia lebih banyak bergerak di arus bawah yaitu di UMKM. Terutama untuk membantu para UMKM agar harus hidup di tengah pandemi Covid 19, sebagaimana harapan Pemerintah Kabupaten Bandung.
“Alhamdulillah dengan semangat tim, Cabang Ciparay bisa berhasil. Saya satu bulan di Cabang Ciparay, dari aset sebesar Rp 16 miliar, sekarang asetnya sudah mencapai Rp 19 sekian miliar. Target laba kita sampai hari ini sudah tercapai Rp 850 juta dan diharapkan sampai per Desember 2020 bisa mencapai Rp 1,2 miliyar,” papar Rahmat.
Dia merasa optimis target bisa tercapai. Berdasarkan perhitungan pencapaian sampai Desember 2020 aset Cabang Ciparay bisa mencapai Rp 21 miliyar dan peringkatnya bisa naik, menjadi kelas dua terbaik di Kabupaten Bandung.
“Mudah-muahan per Desember naik lagi jadi kelas satu, karena hiting hitungan saya per Desember ini beberapa dinas dan teman-teman UKM sudah bergàbung ke ling kita,” kata Rahmat.
BACA JUGA: BPR Kerta Raharja Cabang Ciparay Harus Mampu Lawan Rentenir
Untuk memajukan perusahaannya, Rahmat Apih mengaku, punya kiat Sabilulungan. Bekerjasama dengan prinsip tidak membeda-bedakan antara pimpinan dan bawahan. Mulai dari pimpin sampai OB sama-sama bergerak sabilulungan.
Tak heran atas kerja sabilulungan, kata Rahmat , jumlah nasabah terus meningkat. Per hari minimal bisa bergabung tiga atau lima orang nasabah. “Di sekitar kantor BPR ini ada Pasar Ciparay, sehingga banyak nasabah dari Pasar Ciparay, termasuk dari dinas dinas, para kepala desa dan perangkat desa,” ujar Rahmat.
Kemudian untuk skim, khususnya bagi terdampak bank emok, pihaknya merencanakan tanpa bunga dengan pinjaman anatara Rp 1 juta sampai Rp 2 juta. “Mudah-mudahan program ini bisa terealisasi dalam waktu dekat ini,” katanya.
Untuk bisa bersaing dengan bank lain yang lebih maju, menurut dia, tidak ada cara lain, BPR harus memberikan pelayanan secara maksimal. ‘Pasalnya bersaing dengan bank umum, dibunga kita kalah, dipenampilan atau forferma bank umum lebih bagus, jadi kita berusahà untuk menekankan pelayanan yang maksimal,” ucapnya.
Kaitan harapan bupati agar BPR bisa membantu meberantas bank emok atau rentenir, menurutnya, itu merupakan program dunia akhirat, membantu masyarakat yang kesulitan akibat korban rentenir.
“Alhamdulillah sudah dibantu stepe by stepe, misalnya di daerah Gambung Pasirjambu rentenir itu kini sudah hampir punah, dan mudah-mudahan sekarang di Ciparay kita mampu membantu menanggulanginya. Kabupaten Bandung itu banyak yang terdampak bank emok namun kita tak mungkin memberantas, kita cuman mempersempit luar dalam gerak para rentenir tersebut,” kata Rahmat.
Memberi Manfaat Pada Masyarakat Kecil
Sementara Camat Ciparay, Gugum Gumilar mengpresiasi atas kehadiran bank milik pemerintah Kabupaten Bandung itu di tengah masyarakat Ciparay.
Gugum mengharapkan, kehadiran BPR Kerta Raharja khususnya di wilayah Kecamatan Ciparay, bisa memberikan peningkatan daya saing ekonomi masyarakat Ciparay. Terutama untuk menghindari banyaknya masyarakat yang terjerumus rentenir atau bank emok.
“Mudahan-mudahan adanya BPR ini salah satu solusi bagi masyarakat Ciparay khususnya, sebagaimana harapan Pak Bupati agar BPR lebih banyak aksi sosialnya. Yaitu memberikan pinjaman tanpa anggunan yang bisa memberikan manfaat bagi masyatakat kecil, khusunya para pelaku usaha kecil dan menengah,” harap Gugum Gumilar, usai mennghadiri peresmian.
Lily Setiadarma