98 Kepala SD/SMP Dirotasi, Kadisdik Kabupaten Bandung: Ini untuk Pengembangan Karir Mereka

Kadisdik Bandung Agus Firman saat memberikan pengarahan pada sertijab di lingkungan Disdik Kabupaten Bandung l, Selasa (7/11/2023). Foto Lily Setiadarma

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung melaksanakan kebijakan rotasi mutasi terhadap sejumlah kepala sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Total ada 98 kepala sekolah yang melaksanakan serah terima jabatan di Aula Disdik Kabupaten Bandung, Selasa (7/11/2023).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Dr. H. Agus Firman mengucapkan selamat kepada seluruh kepala sekolah yang telah melaksanakan serah terima jabatan. Dirinya mengimbau para ASN di lingkungan Disdik untuk menjalankan tugas dan amanat sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Rotasi di lingkungan pemerintahan itu merupakan hal yang biasa, dapat memberikan pengalaman dan memberikan kesempatan untuk berkembang,” ujar Agus saat ditemui di Soreang.

“Para kepala sekolah dikumpulkan untuk diberikan motivasi, semangat kedinasan, agar perjalanan dinasnya lebih baik dari hari kemarin,” katanya.

Kasubag Kepegawaian Disdik Kabupaten Bandung, Kiki Taufik Kurnia, S.Pd., mengatakan terdapat 91 kepala SD dan tujuh kepala SMP yang mengalami rotasi dan mutasi.

Mutasi dan rotasi tersebut, jelas Kiki, dilakukan karena adanya sejumlah kepala sekolah yang akan memasuki masa purna tugas. “Ini (rotasi dan mutasi) adalah hal yang biasa dilakukan,” ujarnya.

Kiki berharap ke depan dunia pendidikan akan lebih maju. Apalagi pada 2024 mendatang dunia pendidikan di Kabupaten Bandung akan diisi oleh orang-orang muda dan berkompetensi.

Berdasarkan data, di Kabupaten Bandung terdapat 80 SMP negeri dan 200 SMP swasta serta ada sekitar 1.390 sekolah dasar.

Serah terima jabatan Kepala SMPN 1 Ciwidey dari Hj. Ai Kurniasih kepada Ahmad Rohman Somantri, di Aula Disdik Kabupaten Bandung. Foto Lily Setiadarma

Kiki juga menjelaskan, dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, pihaknya rutin melakukan pembinaan baik terhadap kepala sekolah maupun guru. Selain pembinaan, pihaknya juga menerapkan absensi elektronik sehingga kehadiran kepala sekolah dan guru dapat diawasi.

“Alhamdulillah baik guru maupun kepala sekolah memiliki tingkat kedisiplinan yang cukup tinggi,” ungkap Kiki.

“Daftar hadir elektronik sangat membantu, bagi kepala sekolah dan guru yang daftar terlambat maka tidak akan bisa absen,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala SMPN Katapang 2, Hj. Ai Kurniasih, S.Pd., M.M.Pd., mengatakan rotasi mutasi adalah sebuah tahapan yang biasa dilaksanakan di lingkungan kerja. Sebagai aparatur sipil negara, pihaknya mengaku siap ditempatkan dimanapun.

Ai sendiri sebelumnya bertugas di SMPN 1 Ciwidey selama satu tahun enam bulan. Dan setelah mengalami rotasi, dirinya menjadi kepala sekolah SMPN 2 Katapang.

“Semoga SMPN 1 Ciwidey lebih maju lagi dan di sekolah baru saya dapat menyesuaikan diri dan menjadi yang lebih baik lagi,” harapnya.

Kepala SMPN Ciwidey 1, Ahmad Rohman Somantri, S.Pd., mengatakan rotasi merupakan bagian dari tugas sebagai aparatur sipil negara. Sebelumnya, Ahmad menjabat sebagai kepala SMPN 2 Banjaran. Setelah rotasi, dirinya akan mengampu tugas sebagai kepala SMPN 1 Ciwidey.

“Saya akan meneruskan apa yang sudah diprogramkan (kepala sekolah sebelumnya). Yang sudah berhasil kita lanjutkan, yang belum sempurna, kita sempurnakan,” tutupnya.

Lily Setiadarma