WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG – Pembangunan Kabupaten Bandung selama 10 tahun Dadang Nasser memimpin, tak lepas dari saran dan kritik para wartawan. Maka Dadang mengaku tak heran jika Kabupaten Bandung banyak menorehkan prestasi yang membanggakan di tingkat provinsi dan nasional.
Dikatakan dia, jika ingin menjadi seorang politisi yang hebat, wartawan pasti bisa. Sebab, wartawan profesional serta memiliki sistem kerja yang luar biasa. Sehingga, kata dia, mampu menyerap berbagai ilmu pengetahuan dan wawasan.
“Banyak wartawan yang jadi politisi hebat. Termasuk teman dan kenalan saya yang politisi, latar belakangnya adalah seorang wartawan,” kata kang DN sapaan akrabnya usai acara Ngawangkong Bari Ngopi bersama awak media di Rumah Dinas Bupati Bandung ,Komplek Pemkab, Jumat (5/2/2021).
Ia juga menyebut wartawan memiliki peran yang strategis. Posisi yang dimiliki wartawan sama strategisnya dengan politisi, akademisi, pengusaha, hingga pemerintahan.
“Ini juga berkat peran wartawan yang berani mengkritik dan memberikan saran. Saya tahu betul peran media di sistem ketatanegaraan. Sangat luar biasa. Penanya kalam. Lebih dahsyat dari seribu butir peluru yang ditembakkan. Sangat berpengaruh sekali,” ucap dia.
Selama memimpin satu dasawarsa, Dadang mengaku tak pernah sehari pun meninggalkan bacaan informasi dari wartawan. Baik yang tayang di televisi, koran, bahkan media online sekalipun.
Jika ada yang tidak sesuai kinerja pemerintah untuk masyarakat, maka dia katanya segera merespon. Maka dari itu, ia berpesan kepada para pejabat untuk tidak alergi atau phobia kepada wartawan.
“Kebersamaan ini penting. Hadirnya wartawan justru memberikan banyak informasi. Bisa berbenah kalau ada salah. Bahkan banyak memberikan dampak positif. Salah satunya prestasi-prestasi yang Kabupaten Bandung raih ini juga peran dari wartawan. Penilaian-penilaian prestasi itu kan dilihat juga dari banyaknya berita positif dari teman-teman tanpa disadari,” tutur dia.
Dadang yang akan melepas jabatannya sebagai Bupati Bandung pada 17 Februari 2021 ini mengapreasi dan berterimakasih kepada wartawan atas kerjasama dan sinergitasnya selama ini. Ia juga bangga karena seluruh wartawan di Kabupaten Bandung bisa menerapkan konsep Sabilulungan dalam kerjanya.
“Konsep sabilulungan ternyata dijalankan. Silih asih, silih asah, dan silih asuh dilakukan. Saling menghargai dan menghormati. Karena sabililungan pada prinsipnya ini milik Ki Sunda. Bukan milik perseorangan, atau milik saya,” katanya
Lily Setiadarma