WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG – Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, H. Akhmad Djohara memastikan BPBD sudah turun ke lapangan guna memantau dan memberi assement terhadap warga yang terdampak longsor di Desa Kutawaringin pada hari Selasa (23/2/2021).
Kejadian longsor itu sendiri menurut laporan dari petugas lapangan terjadi pada hari Sabtu (20/2/2021) sore. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Satpol Kecamatan dan aparatur Desa Kurawaringin terkait longsoran yang terjadi.
“Jadi disekitaran situ tanahnya gembur dan kurang pohon pengikat, sehingga memang rawan longsor,” ujarnya, Rabu (24/2/2021).
H. Akhamd Djohara yang akrab disapa Adjo mengatakan masyarakat disana sudah melaksanakan gotong royong untuk membersihkan material longsoran tanah. Pihak BPBD pun akan melakukan upaya penyemprotan tebing dengan Polymer, untuk mengantipasi Longsor susulan yang dapat menimpa Rumah yang terancam.
Ia pun mengimbau kepada pemilik rumah yang ada di wilayah tersebut apabila terjadi hujan intensitas tinggi untuk waspada terjadinya longsoran kembali.
“Kita sudah meminta Satpol PP Kecamatan Kutawaring bila mana terjadinya longsor susulan agar segera melaporkan kepada kami,” katanya.
Berdasarkan keterangan Dedi Wijaya, bencana longsor menerjang 2 titik berbeda di Desa Kutawaringin Kecamatan Kutawaringin. Yaitu di RW 09 dan RW 12 yang masing-masing menimpa satu rumah.
“Kalau di RW 09 atas nama Oyo Sukmana dan di RW 12 atas nama Jajang Wahyudin,” ujar Dedi saat ditemui dihalaman Dinsos Kab. Bandung di Soreang, Rabu (24/2/2021).
Dedi memaparkan, kerusakan yang terjadi di RW 09 cukup parah karena menyebabkan rumah jebol, tetapi yang di RW 12 kerusakannya tidak terlalu parah. Namun demikian, yang paling dikhawatirkan justru kondisi di RW 12 karena berdekatan dengan irigasi.
Dikhawatirkan jika irigasi tersebut jebol akan menyebabkan longsor yang dampaknya lebih besar, sebab ada sekitar 40 kepala keluarga yang bermukim disana.
“Jadi di atasnya itu ada saluran irigasi yang tanahnya labil, kalau hujan secara terus menerus dikhawatirkan akan jebol, karena semakin tanah terkikis, air naik keatas dan irigasinya bisa jebol,” katanya.
Dedi mengaku sudah ada penanganan dari BPBD dan PUTR berupa pemantauan, jadi pihaknya hanya tinggal menunggu realisasi perbaikannya.
Kata Dedi, saat ini 2-3 rumah disekitar sana diungsikan dulu di rumah warga lain yang lebih aman yang tidak jauh dari situ. Sementara untuk kebutuhan pokoknya, sudah ada bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Bandung.
“Hari ini turun bantuan dari Dinas Sosial berupa sembako dan kebutuhan dasar untuk tujuh hari kedepan,” tambahnya.
Ia berharap dari dinas-dinas terkait agar segera memoerbaiki minimal untuk TPT. Di Kutawaringin sendiri memang terdapat beberapa daerah rawan longsor karena kondisi wilayahnya berbukit-bukit dan tanahnya labil.
Sementara itu, pendamping sosial dari TKSK Kecamatan Kutawaringin, Dadan mengatakan pihaknya mendapat laporan kejadian longsor pada hari Minggu (21/2/2021) sore, selanjutnya pihaknya langsung melakukan tindakan assement dan administrasi pelaporan yang langsung ditembuskan ke Dinas Sosial.
“Alhamdulillah hari ini bantuan tersebut sudah terealisasi dan secepatnya langsung didistribusikan bersama Pemerintah Desa. Kami dari pendamping melakukan suatu tindakan memfasilitasi masyarakat terkait kebutuhan yang harus dipenuhi,” katanya.
Lily Setiadarma