WartaParahyangan.com
CIANJUR – Para pecinta foto selfi agaknya akan dimanjakan dengan hadirnya jembatan apung di Danau Cirata wilayah Kabupaten Cianjur.
Selain akan menyajikan panorama menakjubkan sekitar danau berikut kolam-kolam jaring apungnya, jembatan yang kini sedang dibangun itu bakal menjadi jembatan apung penyebrangan terpanjang di Indonesia. Bayangkan, panjangnya 1.200 meter dengan lebar 2,5 meter, dan mengambang di atas air! Ini benar-benar luar biasa.
Jembatan yang pengerjaannya kini sudah mencapai 60 persen itu membentang mulai dari Dermaga Calingcing di Desa Sindangjaya, Kecamatan Ciranjang, sampai ke Dermaga Keboncoklat di Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande.
Menurut Kepala Desa Sindangjaya Juandi (60), jembatan apung yang terbuat dari kayu dan drum plastik itu dibangun oleh dua orang investor dari luar Cianjur. “Sekarang baru selesai 60 persen,” katanya, Selasa (02/07/22).
Juandi juga menjelaskan, jembatan apung tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua (sepeda motor) dan pejalan kaki, baik yang datang dari arah Keboncoklat maupun Calingcing.
Di atas jembatan nantinya akan disediakan spot-spot khusus untuk swafoto atau selfi, selain untuk melihat pemandangan alam dengan air dan lalulalangnya perahu pencari ikan.
“Untuk menyebrang menggunakan jembatan apung itu nantinya akan dikenakan tarif sekitar Rp 5.000 per sepeda motor,” ujar Juandi seraya menyebutkan, akhir Agustus 2022 jembatan itu diharapkan sudah selesai dibangun dan rencananya akan diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat.
Sementara itu, Ketua Forum Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Cianjur Hendrawan (45) menyebutkan, jembatan penyebrangan apung antara Kecamatan Ciranjang dengan Kecamatan Mande itu merupakan jalan alternatif yang menghubungkan dua kecamatan.
Ke depan, kata Hendrawan, jembatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, karena selain untuk penyebrangan, juga menjadi penghubung dua tempat wisata, yakni Calingcing dan Kebun Pinus di kawasan Keboncoklat. Kedua tempat wisata itu berada di tepi Danau Cirata.
Karena itu, Forum Pokdawis mengapresiasi adanya jembatan apung yang sekarang masih dibangun pihak investor dan perlu dukungannya dari semua pihak. “Ini demi suksesnya pembangunan jembatan apung tersebut,” pungkasnya.
Asep R. Rasyid