Bersumber dari APBD Kabupaten Bandung, Puluhan Warga Desa Tenjolaya Mendapat Kucuran Dana Program Bergulir

Terlihat petugas dari bank BJB sedang melayani masyarakat saat mencairkan dana bergulir di Aula Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Senin (26/9/2022). Foto – Lee

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Puluhan warga Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, mendapatkan kucuran dana dari Program Dana Bergulir. Program ini merupakan inisiasi dari Bupati Bandung yang dikerjasamakan dengan perbankan, salah satunya BJB.

Account Officer (AO) Bank BJB Cabang Soreang, Bobby Fajar, mengatakan, hingga saat ini dana yang terserap untuk pelaksanaan Program Dana Bergulir tersebut mencapai Rp 1 miliar.

Dalam program tersebut, Pemkab Bandung menunjuk Bank BJB dan BPR Kertaraharja untuk menyalurkan dana sebesar Rp 40 miliar yang bersumber dari APBD, masing-masing sebesar Rp 20 miliar.

“Dana sebesar Rp 20 miliar itu penyalurannya dilakukan di dua kantor cabang, yakni Soreang dan Majalaya, masing-masing sebesar Rp 10 miliar,” ujar Bobby saat ditemui di Tenjolaya, Senin (26/9/2022).

Kantor Cabang Soreang, lanjut Bobby, menargetkan pada akhir tahun ini dana sebesar Rp10 miliar sudah tersalurkan.

Menurut Bobby, pada prinsipnya Program Dana Bergulir tersebut bukan hanya menargetkan serapan dana yang baik. Tetapi proses pengembaliannya juga harus baik.

Account Officer Bank BJB Cabang Soreang Bobby Fajar didampingi Kades Tenjolaya berfoto bersama di Aula Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Senin (26/9/2022). Foto – Lee

“Syarat utama untuk memperoleh dana dari program tersebut, yakni si calon debitur punya usaha, serta dari sisi administrasi memiliki KTP, surat nikah dan sebagainya,” jelas Bobby.

Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, menjadi salah satu desa yang warganya memanfaatkan Program Dana Bergulir. Berdasarkan hasil verifikasi perbankan, ada banyak warga yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan kucuran dana dari program tersebut.

“Dengan adanya dana bergulir ini, kami ingin menekan bank emok atau rentenir, di samping ingin meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Bandung,” ujar Bobby.

Kepala Desa Tenjolaya, Somantri, mengungkapkan dari 260 warga yang mengajukan kredit dari program tersebut hanya 171 warga yang lolos verifikasi perbankan. Di Desa Tenjolaya sendiri, warganya mayoritas berprofesi sebagai petani, pedagang dan wiraswasta.

“Program ini diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat dan menghilangkan adanya pinjaman liar, sehingga ekonomi masyarakat meningkat,” ujar Somantri seraya berharap warga yang mendapat dana dari program tersebut disiplin dalam pengembaliannya.

Lily Setiadarma