WartaParahyangan.com
BANDUNG – Bencana alam tanah longsor terjadi di Kampung Pamandian RT/RW 02/12, Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Senin (14/11/2022) malam sekitar pukul 19.00 WIB.
Akibatnya seorang pria bernama Encep Sopyan (43) warga kampung setempat tewas tertimpa rerunruhan matrial benteng setinggi enam meter.
Ketua RT 02, Lili Somantri, mengungkapkan, hujan deras yang terjadi sepanjang malam Senin kemarin, membuat benteng fondasi yang berada di belakang rumah korban itu tak mampu menahan beban hingga ambrol menimpa rumah panggung milik Encep Sopyan yang berukuran kurang-lebih 4×6 m2.
“Saat kejadian korban sedang memperbaiki solokan yang mampet di belakang rumah tepat di bawah benteng. Akibat solokan mampet, airnya masuk ke rumah. Sedangkan istrinya Ida (39) membantu menyinari dengan senter dari bagian atas samping kanan benteng,” kata Lili di lokasi kejadian, Selasa (15/11/2022).
Tak lama berselang, lanjut Lili, benteng batu tersebut ambrol dan menimpa tubuh Acep yang ada di bawahnya. Tak hanya itu saja, reruntuhan benteng pun menimpa rumah panggung milik korban. Beruntung anak mereka yang berada dibagian depan rumah selamat dari musibah tersebut.
“Hujan turun dari sebelum Magrib dan kejadian sekitar pukul 19.00 WIB. Karena gelap kami warga sekitar mengevakuasi jenazah korban dengan peralatan seadanya. Evakuasi berjalan sekitar 2 jam,” ujarnya.
Lili melanjutkan, korban meninggal dunia telah dimakamkan di pemakaman umum. Kemudian, istri dan anaknya saat ini diungsikan sementara ke rumah salah satu keluarganya.
Tak hanya itu, kata Lili, untuk mencegah ada korban baru akibat longsor susulan, pemilik dua rumah yang berada di atas rumah korban pun direlokasi ke tempat yang aman.
“Istri dan anak almarhum sudah diungsikan ke rumah keluarga besarnya. Karena khawatir ada longsor susulan menimpa dua rumah lainnya, maka penghuni dua rumah yang ada di atas rumah korban itu direlokasi dulu ke rumah sanak saudaranya,” kata Lili.
Sementara itu, Budianto (22) salah seorang tetangga korban, terkejut mendengar teriakan minta tolong yang datang dari arah rumah korban. Ia yang sedang di rumah bergegas menuju ke tempat datangnya teriakan tersebut.
Ia terkejut melihat rumah Acep telah rubuh tertimpa benteng. Awalnya ia tak menyangka jika Acep tertimpa reruntuhan benteng yang berstruktur batu-batu besar itu.
“Saya lagi di rumah beres sholat Magrib tiba-tiba di luar ada teriakan minta tolong. Dengan penerangan seadanya saya melihat rumah Pak Acep sudah rusak. Istri dan anaknya juga terlihat shok,” katanya.
Relawan TKSK Kecamatan Pasirjambu, Fajar Hafiz Silmi saat ditanya di lokasi longsor menambahkan, pihak kecamatan telah melakukan pendataan dan juga memberikan bantuan untuk korban.
Selain bantuan makanan minuman, pihaknya juga tengah menyiapkan bantuan peralatan tidur dan kebutuhan lainnya. Termasuk kebutuhan untuk para penghuni dua rumah lainnya yang terancam longsor susulan.
“Untuk korban selamat juga kami akan melakukan pendampingan trauma healing. Karena korban selamat ibu dan anaknya ini sangat terpukul, sehingga memerlukan pendampingan psikologis,” kata Fajar.
Lily Setiadarma