UpDate Gempa Bumi Cianjur: Hari ini Ditemukan 17 Jenazah, Korban Meninggal Bertambah Menjadi 310 Orang

Kepala BNPB Suharyanto (ketiga dari kiri) dan Sekda Kabupaten Cianjur Cecep S. Alamsyah (kedua dari kanan) saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Pendopo Cianjur, Jum’at (25/11/2022).

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Dihari ke-4 pencarian korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur yang terjadi Senin (21/11/2022) siang lalu, tim SAR gabungan berhasil menemukan 17 orang korban di dua titik lokasi di Kecamatan Cugenang, Jum’at (25/11/2022).

Ke 17 korban gempa tersebut saat ditemukan tim SAR di balik timbunan tanah dan reruntuhan bangunan, semuanya telah meninggal dunia, sehingga korban jiwa akibat gempa magnitudo 5,6 itu bertambah menjadi 310 orang.

“Masih ada 24 korban lagi yang belum ditemukan, dan kami masih akan terus mencari mereka,” jelas Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto dalam jumpa pers di Pendopo Cianjur, Jum’at (25/11/2022) sore.

Turut memberikan keterangan dalam jumpa pers itu antara lain Sekda Kabupaten Cianjur Cecep S. Alamsyah, Analis Pencarian dan Pertolongan Basarnas Joshua Banjarnahor, dan perwakilan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Dari jumlah korban jiwa yang ditemukan hari ini, 9 orang merupakan pelintas atau bukan warga Kecamatan Cugenang. Dan dari 9 korban ini, 7 orang di antaranya merupakan guru-guru TK Al-Azhar Cianjur yang memang selama ini dikabarkan belum ditemukan setelah mereka mengikuti suatu kegiatan di Sarongge, Kecamatan Pacet.

Mereka ditemukan tim SAR gabungan di dalam sebuah mobil yang berada di timbunan tanah longsor di bawah jurang dekat Warung Sate Sinta. Sedangkan 8 orang lagi, yang merupakan warga Kecamatan Cugenang, ditemukan di sejumlah titik di Desa Cijedil, Kacamatan Cugenang.

Tim SAR sedang mengevakuasi korban gempa bumi yang ditemukan dalam mobil yang tertimbun tanah longsoran di bawah jurang dekat Warung Sate Sinta Cugenang, Jum’at (25/11/2022).

Menurut Suharyanto, ke 24 korban yang belum ditemukan tersebut merupakan warga Kecamatan Cugenang, yang data-datanya memang sudah ada. “Bisa jadi masih ada warga pelintas yang menjadi korban bencana gempa bumi Cianjur ini yang belum ditemukan,” ujarnya.

Suharyanto juga menyebutkan, hari ini pihaknya berhasil mendata lokasi-lokasi tempat pengungsian warga terdampak. “Ada 110 titik pengungsian di 15 kecamatan terdampak, dengan penghuni mulai dari 5-10 orang hingga ratusan orang per-titik pengungsian, atau secara keseluruhan berjumlah lebih dari 60 ribu pengungsi,” tutur Suharyanto.

Hal itu, kata Suharyanto, akan memudahkan pendistribusian bantuan untuk warga terdampak, baik berupa sembako, pakaian, obat-obatan dan sebagainya.

“Kami juga terus menjalin komunikasi dengan warga terdampak yang dituakan di setiap titik pengungsian, sehingga apa yang dibutuhkan warga terdampak dapat segera ditangani posko utama,” katanya.

Besok, katanya lagi, pencarian korban yang belum ditemukan dan upaya tanggap darurat lainnya akan diteruskan dengan kekuatan personal gabungan dari BNPB, Basarnas, TNI/Polri, relawan dan lainnya.

Pencarian korban yang belum ditemukan akan dipusatkan di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Cugenang, yang memang menjadi kecamatan terdampat paling parah, dan di kecamatan ini pula letaknya episentrum gempa bumi Cianjur.

Asep R. Rasyid