Terbang Menggunakan Pesawat Tecnam P92 Echo, Bupati Bandung Dianugerahi Brevet Kehormatan Aero Sport

Komandan Pangkalan TNI AU Sulaiman selaku Ketua FASI Jabar, Kolonel Pnb Abdul Haris, saat menganugerahkan Brevet Kehormatan FASI kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna di Pangkalan TNI AU Sulaiman, Margahayu, Kabupaten Bandung, Sabtu (25/3/2023).

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Komandan Pangkalan TNI AU Sulaiman selaku Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Daerah Provinsi Jawa Barat Kolonel Pnb Abdul Haris, M.MOAS, menganugerahkan Brevet Kehormatan FASI kepada Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna, SIP, M.Si, di Pangkalan TNI AU Sulaiman, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Sabtu (25/3/2023).

Penganugerahan Brevet Kehormatan atas terlaksananya introduction flight Federasi Aero Sport Indonesia itu disematkan kepada Dadang Supriatna sesaat setelah dia terbang menggunakan pesawat jenis Tecnam P92 Echo dengan pilot Yoyo Subekty.

Selama 20 menit terbang dari Pangkalan TNI AU Sulaiman itu, pesawat yang ditumpangi Dadang berkeliling ke Stadion Si Jalak Harupat Kutawaringin, Soreang dan kembali lagi ke Pangkalan TNI AU Sulaiman, dan Dadang mengaku sangat menikmati penerbangan menggunakan pesawat Tecnam P92 Echob tersebut.

“Kesan dan pesannya naik pesawat ini, happy ya. Saya sangat bahagia. Kita bisa melihat Stadion Si Jalak Harupat, Pemda Kabupaten Bandung, kawasan Banjaran, dan Baleendah. Tadinya kita mau ke Masjid Al Jabbar, tapi tidak jadi, akhirnya balik lagi dan langsung landing,” tutur Dadang.

Menurut Dadang, menaiki pesawat jenis Tecnam P92 Echo ini baginya merupakan uji adrenalin. “Terutama ini uji nyali saja ya. Saya kira lebih happy, dan kalau seandainya nanti maaf, kalau terjadi apa-apa, misalnya kejadian yang tidak diharapkan, saya bisa langsung kontak Pak Danlanud untuk langsung ke lokasi. Ini tujuan utamanya,” kata Dadang.

Saat ditanya apakah ada pembahasan pengembangan wisata alam di Bandung selatan dengan menggunakan sarana dan prasarana pesawat tersebut, Bupati mengatakan bahwa pihaknya akan memikirkan lebih lanjut.

“Apakah lokasinya di Pangalengan atau Ciwidey, nanti kita lihat dulu lokasinya. Mungkin nanti rekomendasi dari Pak Danlanud, kira-kira lokasi mana yang cocok. Karena beda antara paralayang dengan pesawat, ini beda landasan dan sebagainya. Kalau lokasi insya Allah ada,” katanya.

Dadang juga menyebutkan hal itu akan dibicarakan dengan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) serta para pengelola tempat-tempat wisata.

“Kan orang itu lain, seperti di Bali ya, kita naik hanya keliling selama 15 menit, itu merasa puas. Se-Bali itu bisa keputar. Nah, di Bandung, tentu akan berbeda. Yang jelas, kalau hal itu diwujudkan harus ada izin dan sebagainya. Kita akan bahas itu dengan Pak Danlanud,” ujar Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.

Kalau hal itu terwujud, lanjut Kang DS, pengunjung domestik atau wisatawan domestik bisa melihat tempat-tempat wisata atau spot-spot dari atas, sehingga akan lebih menggairahkan wisatawan domestik. Termasuk saya sangat bahagia dan happy, setelah mencoba terbang tadi,” katanya.

Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI AU Sulaiman Kolonel Pnb Abdul Haris, M.MOAS., mengaku senang Bupati Bandung berkenan hadir untuk menerima Brevet Kehormatan penerbang FASI.

“Alhamdulillah Pak Bupati berkenan hari ini hadir untuk menerima Brevet Kehormatan penerbang FASI, karena sesungguhnya ini memang penghargaan kepada beliau atas perhatian yang sangat luar biasa, khususnya kepada Lanud Sulaiman, TNI AU, dan juga kepada FASI,” tutur Abdul Haris.

Karena FASI ini, lanjut Komandan TNI AU Sulaiman, adalah salah satu sarana olahraga yang dimiliki masyarakat untuk bidang dirgantara, dan pihaknya sangat membutuhkan dukungan dan sokongan dari Pemerintah Daerah, terutama Pemerintah Kabupaten Bandung.

Abdul Haris juga mengatakan, pihaknya akan selalu berkolaborasi dan mendukung apapun yang dibutuhkan dari Pemerintah Daerah.

“Apabila kita diperlukan, misalkan untuk melihat suatu daerah bencana dengan cepat, kita bisa menggunakan wahana udara ini, sehingga bisa menjangkau daerah tersebut dan melihatnya dari udara. Nanti kita laporkan kepada posko di darat, sehingga penanganannya akan lebih cepat dan tepat,” ujarnya.

Lily Setiadarma